Januari, Utang Luar Negeri Capai US$ 269,3 Miliar  

Reporter

Kamis, 10 April 2014 13:56 WIB

Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta -- Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara mengatakan utang luar negeri Indonesia pada Januari 2014 mencapai US$ 269,3 miliar. Utang luar negeri Januari tercatat tumbuh 7,1 persen, meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada Desember 2013 sebesar 4,6 persen.

"Peningkatan terutama dipengaruhi kenaikan posisi utang luar negeri sektor swasta yang tumbuh 12,2 persen secara year-on-year," katanya di Jakarta, Kamis, 10 April 2014. Dari total utang US$ 269,3 miliar, sekitar US$ 141,1 miliar merupakan utang luar negeri swasta dan US$ 127,9 miliar utang luar negeri pemerintah.

Tirta menambahkan utang luar negeri jangka panjang sektor swasta berada di angka US$ 101,3 miliar, atau setara 71,7 persen dari total utang luar negeri swasta. “Peningkatan utang luar negeri swasta berasal dari sektor finansial dan sektor pengangkutan dan komunikasi,” katanya.

Menurut ia, utang luar negeri swasta terbagi pada lima sektor ekonomi yaitu keuangan, industri pengolahan, pertambangan dan penggalian, sektor listrik, gas dan air bersih, dan sektor pengangkutan dan komunikasi. Sektor keuangan diketahui berada pada posisi teratas peminjam utang luar negeri dengan proporsi 26,5 persen dari total utang luar negeri swasta. Sedangkan sektor industri pengolahan berada di posisi kedua dengan proporsi 20,4 persen dari total utang luar negeri swasta.

Ia mengatakan sektor keuangan dan pengangkutan dan komunikasi tercatat mengalami pertumbuhan di Januari 2014. Sektor keuangan tumbuh sebesar 11,1 persen secara year-on-year, dan sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh 5,8 persen secara year-on-year.

Berdasarkan data yang dirilis BI pada Maret lalu, utang luar negeri sektor keuangan berada di angka US$ 116,9 miliar, sedangkan utang luar negeri sektor pengolahan berada di angka US$ 29,8 miliar. Utang luar negeri terbesar diketahui menggunakan mata uang asing dolar Amerika senilai US$ 189,7, kemudian disusul yen Jepang senilai US$ 30,68 miliar, dan di posisi ke tiga dengan euro senilai US$ 6,6 miliar.

MAYA NAWANGWULAN


Berita Terpopuler


Dahlan Sebut Konvensi Demokrat Sudah Tak Relevan
Golput Pemenang Pemilu 2014, Bukan PDIP
Jokowi Seleksi Tiga Nama Cawapres
Suara Gerindra Melambung, Sekjen: Ini Efek Prabowo

Berita terkait

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

8 hari lalu

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

Erick Thohir mengatakan BUMN perlu mengoptimalkan pembelian dolar, artinya adalah terukur dan sesuai dengan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

8 hari lalu

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Rupiah Loyo Jadi Rp 16.260 per USD

Erick Thohir mengarahkan agar BUMN membeli dolar secara optimal dan sesuai kebutuhan di tengah memanasnya geopolitik dan penguatan dolar.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

9 hari lalu

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

51 hari lalu

BI Laporkan Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 144 Miliar

BI mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2024 senilai US$ 144 miliar.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Makan Siang Gratis Bisa Berujung Utang Luar Negeri, Jadwal dan Cara Pendaftaran CPNS 2024

18 Februari 2024

Terpopuler: Makan Siang Gratis Bisa Berujung Utang Luar Negeri, Jadwal dan Cara Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Program makan siang gratis bisa berujung pada utang luar negeri, jadwal dan cara mendaftar CPNS 2024

Baca Selengkapnya

Ekonom Prediksi Program Makan Siang Gratis Berujung pada Utang Luar Negeri

17 Februari 2024

Ekonom Prediksi Program Makan Siang Gratis Berujung pada Utang Luar Negeri

Ekonom memprediksi, jika program makan siang gratis akan berujung pada penambahan utang luar negeri. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo-Gibran Unggul Begini Kata Walhi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan

15 Februari 2024

Terkini: Prabowo-Gibran Unggul Begini Kata Walhi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan

Pasangan Capres dan Cawapres) nomor urut dua Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul di hitung cepat.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

15 Februari 2024

Utang Luar Negeri Naik jadi US$ 407,1 Miliar pada Akhir 2023, Begini Penjelasan Lengkap BI

Bank Indonesia (BI) mengumumkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal keempat tahun 2023 naik menjadi US$ 407,1 miliar.

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa Turun, Disedot Jatuh Tempo Bayar Utang Luar Negeri Pemerintah

9 Februari 2024

Cadangan Devisa Turun, Disedot Jatuh Tempo Bayar Utang Luar Negeri Pemerintah

Cadangan devisa Indonesia menurun pada bulan pertama 2024 gara-gara pembayaran utang luar negeri. Masih dua kali lipat dari standar internasional.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Catat Utang Luar Negeri RI Capai Rp 6.230 Triliun

16 Januari 2024

Bank Indonesia Catat Utang Luar Negeri RI Capai Rp 6.230 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri RI per November 2023 sebesar US$ 400,9 miliar atau Rp 6.230 triliun.

Baca Selengkapnya