BI Rate Tetap, Rupiah Lanjutkan Penguatan  

Selasa, 8 April 2014 17:29 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Dipertahankannya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) di level 7,5 persen memberi insentif bagi pasar. Pada transaksi pasar uang hari ini, rupiah kembali menguat 16 poin (0,14 persen) ke level 11.289 per dolar Amerika Serikat. Rupiah bergerak menguat seiring melemahnya dolar terhadap sebagian mata uang regional. (baca: BI Kembali Pertahankan BI Rate di 7,5 Persen)

Analis pasar uang dari PT Bank Mandiri Tbk, Reny Eka Putri, mengatakan rupiah terus mempertahankan laju penguatan terhadap dolar AS setelah rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan kebijakan moneternya. "Dipertahankannya BI Rate di level 7,5 persen memunculkan optimisme di kalangan investor bahwa laju perekonomian masih sesuai dengan target," ujarnya, Selasa, 8 April 2014.

Berbagai sentimen positif secara bergiliran mendongkrak nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Sebelumnya, data-data ekonomi yang dirilis pada awal bulan cukup positif dengan neraca perdagangan tercatat surplus dan inflasi yang terkendali. Setelah itu, rilis data cadangan devisa juga sesuai dengan ekspektasi pasar sekaligus mempertahankan posisi di atas US$ 100 miliar tiga bulan berturut-turut.

Menurut Reny, dipertahankannya BI Rate di level 7,5 persen merupakan langkah yang tepat karena masih sesuai dengan estimasi inflasi 2014 yang diperkirakan 3,5-5,5 persen. "Ekonomi dalam negeri juga masih menghadapi risiko kenaikan tarif dasar listrik untuk industri dan wacana kenaikan BBM bersubsidi," ujar Reny.

Di sisi lain, kebijakan moneter ketat juga dibutuhkan untuk melindungi ketahanan nilai tukar dari faktor eksternal, yakni peluang penguatan dolar AS. Pasalnya, kebijakan pemangkasan stimulus bank sentral AS (The Fed) masih akan berlanjut hingga akhir 2014 dan muncul wacana kenaikan suku bunga di AS.

Selanjutnya, pergerakan rupiah masih menunggu hasil pemilu legislatif 9 April 2014. "Bila pemilu berlangsung aman dan kondusif, kepercayaan asing terhadap iklim keuangan akan meningkat, sehingga baik untuk rupiah," ungkap Reny.

PDAT | M. AZHAR

Terpopuler

Ponsel di Bawah Rp 5 Juta Bakal Kena Pajak Barang Mewah
Bosowa Kuasai 30 Persen Saham Bukopin
Indeks Saham Wall Street Merosot




Berita terkait

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

4 jam lalu

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

Yusuf Mansyur mengklaim investasi syariah paytren tidak menjadi tempat pencucian uang, dia tidak tergoda dengan uang yang dianggap tidak benar

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

1 hari lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

2 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

2 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

5 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

7 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

9 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

10 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

10 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya