TEMPO.CO , Bandung - Bank Indonesia (BI) berencana merumuskan sistem distribusi logistik nasional menggunakan jasa kereta api. Deputi Gubernur BI Ronald Waas mengatakan, pihaknya meyakini cara tersebut dapat mengefisienkan biaya dan waktu distribusi tiap perusahaan.
"Perusahaan mesti menyiapkan gudang dekat dengan stasiun pengangkatan logistik," ujar Ronald di Bandung, Rabu, 26 Maret 2014. Dia meyakini langkah tersebut merupakan cara efektif, karena kereta api dinilai dapat mengangkut logistik dengan kuota yang besar. "Kami menilai sejumlah perbaikan kualitas yang dilakukan PT KAI, sudah layak untuk dapat menganggkut beban besar," katanya. (Baca: Biaya Logistik Terkerek Aneka Pungli dan Monopoli)
Apalagi jalur kereta api di pulau Jawa mampu mengirimkan barang sampai ke tujuan. Kebijakan itu tengah dirumuskan, karena BI menganggap ada pemborosan dana jika distribusi antarkota masih dilakukan menggunakan roda empat. Pemerintah jelas dirugikan karena mesti menyiapkan dana memperbaiki infrastruktur jalan yang kerap disebabkan oleh kendaraan angkutan besar, kata Ronald. (Baca: Pelindo III Aktifkan Lagi Jalur Kereta Barang)
Rektor Universitas Padjadjaran Bandung Gandjar Kurnia mengatakan, salah satu kemajuan negara dapat dilihat dari perkembangan sistem perkeretaapian. "Ingat, hampir semua kereta api yang dimiliki kita merupakan warisan Belanda," ujar dia. Tidak hanya itu, melalui penelusurannya, Ganjar menilai jumlah jalur kereta api semakin mengerucut.
Ganjar melanjutkan, pemerintah bertanggung jawab mengkaji dan berpikir untuk mengefisienkan distribusi logistik. Jika masih menggunakan kendaraan, pemerintah ikut dirugikan. Alasannya, bahan bakar kendaraan roda empat ikut disubsidi oleh pemerintah. "Daripada terus-terusan perbaiki jalan, lebih baik duitnya kita pakai untuk pengembangan kereta api," katanya.
PERSIANA GALIH
Berita Bisnis Terpopuler
Garap Pasar Al-Quran, Indah Kiat Gandeng PBNU
Modal Wirausaha Kaum Muda Dikucurkan Usai Pemilu
Kemenhub: Pembangunan Pelabuhan New Priok Penting
Berita terkait
MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL
9 jam lalu
Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.
Baca SelengkapnyaBPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik
1 hari lalu
Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaJumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu
2 hari lalu
Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.
Baca SelengkapnyaDidesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility
5 hari lalu
OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN
8 hari lalu
Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.
Baca SelengkapnyaMudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi
15 hari lalu
Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.
Baca SelengkapnyaPLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran
18 hari lalu
PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.
Baca SelengkapnyaHingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan
20 hari lalu
AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.
Baca Selengkapnya8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik
24 hari lalu
Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.
Baca SelengkapnyaFakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang
25 hari lalu
Mudik lebaran 2024 diprediksi menjadi mudik terbesar dan termeriah sepanjang sejarah.
Baca Selengkapnya