Garap Pasar Al-Quran, Indah Kiat Gandeng PBNU

Reporter

Editor

Abdul Malik

Rabu, 26 Maret 2014 01:04 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menyerahkan penghargaan Pemerintah di bidang Industri tahun 2011 kategori Industri Hijau kepada PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk yang diterima G. Sulistiyanto (kiri) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (5/1). ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk menjalin kerja sama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk mendongkrak penjualan Al-Quran di dalam negeri. Saat ini, berdasarkan data dari Kementerian Agama, Indonesia setidaknya membutuhkan sekitar dua juta Al-Quran per tahunn. Dari jumlah itu, baru bisa dipenuhi 50–60 ribu saja. (Baca juga : Industri Grafika Nasional Tertinggal Sepuluh Tahun)

“Kami ingin mengisi kekosongan itu dengan bekerja sama dengan PBNU. PBNU bertanggung jawab atas kontennya, sedangkan kami bertanggung jawab untuk percetakan dan pendistribusiannya,” kata Direktur PT Indah Kiat Pulp & Paper, Suhendra Wiriadinata, di Jakarta, 25 Maret 2014.

Suhendra mengatakan, sejak perusahaannya bekerja sama dengan PBNU, penjualan Al-Quran mengalami peningkatan. Namun kenaikan masih tergolong kecil. Sebab, menurut Suhendra, kerja sama kedua lembaga ini baru berjalan selama setahun. (Lihat juga : Perusahaan Kertas Indah Kiat Dapat ISO 50001)

Salah satu produk unggulan Indah Kiat Pulp & Paper adalah kertas Al-Quran dengan kualitas tinggi. Sekitar 90 persen produksi kertas Al-Quran perusahaan yang bermarkas di Serang, Banten, ini diserap oleh pasar internasional, terutama Timur Tengah, seperti Mesir, Turki, Suriah, dan Libanon. Bahkan kertas Al-Quran produksi Indah Kiat Pulp & Paper yang diberi label Sinartech ini menguasai 60 persen pangsa pasar kertas Al-Quran di Arab Saudi.

AMIR TEJO

Terpopuler :
Lion Air: Penundaan karena Masalah Operasional
Telat 18 Jam, Lion Air Terancam Didenda
Dolar Berlimpah, Rupiah Menguat

Berita terkait

Australia Cabut Bea Masuk Kertas A4 Indonesia, Momentum Tingkatkan Ekspor

48 hari lalu

Australia Cabut Bea Masuk Kertas A4 Indonesia, Momentum Tingkatkan Ekspor

Ekspor kertas A4 Indonesia ke Australia turun sejak pengenaan bea masuk anti dumping tersebut berlaku.

Baca Selengkapnya

Bahan Baku Menipis, Industri Kertas Kembang Kempis

14 Februari 2020

Bahan Baku Menipis, Industri Kertas Kembang Kempis

Bahan baku industri kertas akan mulai langka pada Maret 2020, sehingga harganya menjadi sangat tidak kompetitif.

Baca Selengkapnya

Sampah Plastik Banjiri Asia Tenggara Sejak Cina Menutup Pintu

18 Juni 2019

Sampah Plastik Banjiri Asia Tenggara Sejak Cina Menutup Pintu

Setidaknya ada empat kasus impor limbah sampah plastik ke Tanah Air sejak Januari 2018 hingga Juni 2019.

Baca Selengkapnya

Penyelundupan Sampah Plastik Marak, Ini Langkah Bea Cukai

17 Juni 2019

Penyelundupan Sampah Plastik Marak, Ini Langkah Bea Cukai

Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan melakukan tiga langkah utama untuk mencegah masuknya sampah plastik dari negara lain ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Buntut Sampah Plastik Selundupan, Impor Kertas Diperketat

17 Juni 2019

Buntut Sampah Plastik Selundupan, Impor Kertas Diperketat

Temuan penyelundupan sampah plastik dalam impor kertas bekas membuat pemerintah memutuskan untuk memperketat impor kertas bekas.

Baca Selengkapnya

KLHK Minta Impor Kertas di Jalur Merah, Airlangga: Kurang Tepat

17 Juni 2019

KLHK Minta Impor Kertas di Jalur Merah, Airlangga: Kurang Tepat

Menteri Perindustrian menilai kertas bekas bukan tergolong Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) sehingga tidak tepat jika masuk ke jalur merah impor.

Baca Selengkapnya

Kemenperin: Pengembangan Industri Pulp dan Kertas Jadi Prioritas

12 November 2018

Kemenperin: Pengembangan Industri Pulp dan Kertas Jadi Prioritas

Kemenperin mengatakan industri pulp dan kertas perlu meningkatkan daya saing produknya sehingga bisa lebih kompetitif di pasar global.

Baca Selengkapnya

Bungkus Kertas Lebih Baik dari Styrofoam? Simak Faktanya

20 November 2017

Bungkus Kertas Lebih Baik dari Styrofoam? Simak Faktanya

Styrofoam atau stirena adalah zat kimia yang terdapat dalam sejumlah makanan yang biasa dikonsumsi manusia, seperti stroberi, kopi, dan kacang.

Baca Selengkapnya

APP Sinar Mas Suplai 60 Persen Kebutuhan Kertas Al-Quran Dunia

10 Juni 2017

APP Sinar Mas Suplai 60 Persen Kebutuhan Kertas Al-Quran Dunia

APP Sinar Mas kini menargetkan bisa bersaing dengan pemasok kertas halal untuk Al-Quran yang masih didominasi Jepang dan Korea.

Baca Selengkapnya

Produsen Kertas Terpukul Tuduhan Praktik Dumping

28 Mei 2017

Produsen Kertas Terpukul Tuduhan Praktik Dumping

Ameriksa Serikat dan Australia sudah memberlakukan proteksi dengan mengenakan bea masuk antidumping terhadap kertas asal Indonesia.

Baca Selengkapnya