Kelanjutan Nasib Merpati Masih Belum Jelas

Reporter

Editor

Abdul Malik

Kamis, 20 Maret 2014 19:30 WIB

Merpati Nusantara. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kelanjutan nasib maskapai pelat merah, PT Merpati Nusantara Airlines untuk kembali terbang mengudara masih belum jelas. Dua kementerian yang menaunginya masih beda suara tentang langkah penyelamatan Merpati. Di satu sisi Kementerian Badan Usaha Milik Negara menginginkan agar Merpati bisa terbang ke Jeddah dahulu dengan mitra kerjasama operasinya. Namun di lain pihak Kementerian Perhubungan justru enggan menerbitkan izin tersebut dan meminta Merpati terbang di domestik terlebih dahulu.

“Kami mau Merpati benahi dulu internalnya, baru kemudian terbang ke luar negeri. Kalau tidak begitu siapa yang bisa jamin keselamatan penerbangannya?,” kata Menteri Perhubungan E.E Mangindaan di Jakarta 20 Maret 2014. (Baca juga : Celebes Air Berpeluang Garap Rute Merpati)

Ia bersikukuh masih akan terus membekukan sertifikat izin terbang (AOC) Merpati sampai maskapai itu bisa membuktikan layak menerbangkan rute-rute domestiknya. Mangindaan membantah tudingan bahwa Kementerian Perhubungan mendukung penutupan Merpati. Namun aspek keselamatan menurut dia tidak bisa dinegosiasikan. “Kalau sudah ada titik terang baru kita kasih (izin). Ini saja titik terang belum. Kalau kita buka izinnya takut ada masalah,” katanya.

Di lain pihak Menteri BUMN Dahlan Iskan justru mengatakan langkah terbang ke Jeddah merupakan alternatif terbaik bagi Merpati. Musababnya bila hanya mengandalkan uang penjualan dua unit bisnisnya sekitar Rp 150 miliar, dana itu tidak cukup untuk membiayai jangka panjang. Dipakai untuk terbang di rute domestik pun, dana itu hanya bisa bertahan sebulan. Apalagi di rute-rute domestik ini persaingan maskapai cukup ketat mengingat maskapai lain lebih unggul dari segi jenis pesawat dan efisiensi. (Lihat juga : Merpati Diberi Waktu Tambahan 30 Hari)

Berbeda bila PT Amagedon masuk melakukan kerjasama operasi (KSO) dengan Merpati. Secara bisnis rute Jeddah itu, kata Dahlan, dapat membawa untung untuk Merpati karena pesawat nantinya akan disiapkan oleh PT Amagedon sebagai mitra KSO. Selain itu dengan adanya KSO juga berkontribusi dalam aliran modal kepada Merpati. "Kalau izin ke Jeddah enggak keluar, sulit bagi Merpati," katanya.

Nantinya setelah merengguk untung dari KSO tersebut, kata Dahlan, barulah perlahan Merpati bisa terbang di rute domestik. “KSO itu menurut saya pilihan terbaik dari pilihan-pilihan lainnya,” katanya. (Berita terkait : Urus Merpati, Dahlan Ditawari Dana dari Hong Kong)

Untuk diketahui, Merpati akan mengantongi uang senilai Rp 150 miliar dari penjualan unit bisnisnya, Merpati Trainning Center dan Merpati Maintanance Facilities. Direktur Utama Merpati Asep Ekanugraha dalam penjelasannya kepada Forum pegawai Merpati mengatakan uang itu hanya cukup untuk menolong sementara. Dalam rencana bisnis nantinya dibutuhkan uang yang lebih besar lagi sekitar Rp 1,7 triliun agar Merpati bisa hidup sebelum menunggu konversi utangnya Rp 7 triliun. Adapun sumber uang Rp 1,7 triliun itu diharapkan dari mitra KSO sebesar Rp 500 miliar. Sisanya dari Pemerintah dan investor lainnya.

ANANDA PUTRI

Terpopuler :
Rupiah Terancam Hasil Pertemuan The Fed
PLTGU Beroperasi, Krisis Listrik Sumatera Berkurang
Jepang Minta Pelonggaran Larangan Ekspor Mineral
Pemerintah Buka Lelang Proyek Gas Rumah Tangga

Berita terkait

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

4 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

5 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

9 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

10 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

10 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

13 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

16 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

21 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

22 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bisa Terjadi Perut Kembung Saat Penerbangan dan Apa Saja Dampaknya?

27 hari lalu

Mengapa Bisa Terjadi Perut Kembung Saat Penerbangan dan Apa Saja Dampaknya?

Perut kembung pada saat bepergian dengan penerbangan pesawat kerap terjadi karena perubahan tekanan udara dan pola makan.

Baca Selengkapnya