TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan kembali melelang Surat Utang Negara (SUN) berdenominasi valuta asing (valas) dengan seri USDFR0001 (reopening) senilai US$ 250 juta (sekitar Rp 2,85 triliun) pada Senin, 10 Maret 2014. Lelang obligasi dolar Amerika Serikat tersebut merupakan bagian dari pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014.
Menurut Kepala Biro Layanan Komunikasi dan Informasi Kementerian Keuangan, Yudi Pramadi, obligasi itu akan jatuh tempo pada 15 Mei 2017 dengan tingkat kupon 3,5 persen. Adapun masa pembayaran dilakukan setiap enam bulan, yaitu 15 Mei dan 15 November. "Surat tersebut akan dilelang oleh Bank Indonesia sebagai agen lelang SUN," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat, 7 Maret 2014.
Yudi mengatakan lelang bersifat terbuka dengan menggunakan metode harga beragam (multiple price). Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif akan membayar sesuai yield yang diajukan. (Baca: Terdorong Lelang SUN, Rupiah Menguat 18 Poin).
Di lain pihak, pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian nonkompetitif akan membayar sesuai dengan imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang dari penawaran kompetitif yang dinyatakan menang. Adapun total alokasi nonkompetitif ditetapkan maksimal 30 persen dari yang dimenangkan. (BAca: SUN Dilelang, Rupiah Berpeluang Menguat ).
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan tentang lelang surat utang negara dalam mata uang rupiah dan valuta asing di pasar perdana domestik, obligasi dalam valuta asing hanya dapat dibeli oleh investor residen yang telah terintegrasi dalam daftar investor residen sesuai ketentuan yang berlaku. Lelang SUN seri USDFR0001 ini akan diikuti oleh dealer utama dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Dealer utama dapat mengajukan penawaran pembelian untuk pihak lain selain LPS dengan cara kompetitif atau nonkompetitif. Sedangkan LPS dapat mengikuti lelang dengan mengajukan penawaran pembelian nonkompetitif. Adapun bagi dealer utama yang melakukan penawaran pembelian SUN seri USDFR0001 atas nama sendiri atau melalui dealer utama lain hanya dapat melakukan penawaran pembelian dengan cara kompetitif.
