TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengatakan pemerintah masih optimistis neraca perdagangan akan membaik pada bulan-bulan mendatang. Meskipun pada Januari lalu neraca perdagangan masih mengalami defisit US$ 0,43 miliar, pemerintah yakin kondisi perekonomian tahun ini bakal lebih baik dari tahun lalu.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2014 akan lebih baik dari 2013," kata Wakil Menteri Keuangan Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro dalam acara Seminar Nasional Stabilitas Politik dan Ekonomi Sebelum dan Sesudah Pemilu di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis, 6 Maret 2014.
Salah satu sumber pertumbuhan ekonomi tersebut, menurut Bambang, adalah aktivitas pemilihan umum yang akan diselenggarakan tahun ini. Pemilu diperkirakan akan menyumbang pertumbuhan 0,2-0,3 persen dari produk domestik bruto Indonesia.
Adapun pemerintah telah mematok asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 6 persen dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2014. Angka ini lebih tinggi dibanding pencapaian pertumbuhan ekonomi tahun lalu, yakni 5,78 persen.
Kondisi perekonomian yang lebih baik juga terlihat dari cukup rendahnya rasio utang Indonesia terhadap PDB dibandingkan dengan negara-negara lain. Pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan mencapai 5,8-6 persen, sementara laju inflasi 5,4-5,7 persen.
Dari sisi nilai tukar, pemerintah juga yakin rupiah bakal menguat pada kisaran Rp 11.500-12.000 per dolar AS. Dengan sejumlah fundamental ekonomi yang kuat tersebut, Bambang yakin perekonomian Indonesia cukup baik dibanding negara-negara lainnya.