TEMPO Interaktif, Jakarta:Menguatnya nilai tukar rupiah mendongkrak indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Kamis (21/3), sebesar 3,361 poin hingga menembus level 480,647. Indeks saham terkuat LQ45 juga meningkat 0,972 poin ke level 103,835 dan indeks syariah menguat 0,646 poin ke level 75,628. David Ferdinandus, analis Niaga Sekuritas, mengatakan penguatan juga disebabkan faktor divestasi yang dilakukan pemerintah. “Divestasi ini menjadi semacam pintu harapan akan masuknya investor asing dan memberikan sentimen yang positif bagi pasar,” katanya kepada Tempo News Room. Pasar, lanjut David, meresponnya dengan perdagangan di saham lapis kedua dan ketiga. “Disamping itu saham-saham unggulan juga banyak dibeli,” jelasnya. Namun diakuinya pola-pola trading masih mewarnai pasar hari ini. Ini terbukti dengan hanya naiknya indeks sebesar 3,361 poin. “Padahal indeks tadi sempat naik sebesar 9 poin lebih,” ungkapnya. David memperkirakan besok indeks akan melemah. Hal ini terutama dikarenakan adanya aksi profit taking di akhir pekan. “Namun jika besok rupiah tetap menguat maka indeks juga akan terdongkrak naik,” katanya. Hari ini saham Multibintang Indonesia (MLBI) naik Rp 2.750 menjadi Rp 28.000, Indosat (ISAT) Rp 150 menjadi Rp 10.350, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 150 menjadi Rp 3.975, HM Sampurna (HMSP) naik Rp 25 menjadi Rp 4.575. Sedang saham yang turun nilainya adalah Unilever (UNVR) sebesar Rp 400 menjadi Rp 22.200, Centex (CNTX) turun Rp 250 menjadi Rp 5.000, BAT Indonesia (BATI) turun Rp 150 menjadi Rp 8.000, dan saham Bank BCA (BBCA) turun Rp 25 menjadi Rp 2.200. Hari perdagangan cukup ramai. Nilai transaksi hari ini mencapai Rp 720,424 miliar, 97 saham mengalami kenaikan, 68 saham turun, dan sisanya sebanyak 223 saham stagnan. (Wahyu Mulyono-Tempo News Room)