Bangun 700 BTS, Smartfren Belanja Rp 1,1 Triliun

Reporter

Rabu, 5 Maret 2014 19:40 WIB

Smartfren

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Smartfren Telecom Tbk, Rodolfo Pantoja, mengatakan akan membangun 700 menara pemancar jaringan seluler (Base Transceiver Station/ BTS) pada tahun ini.

Untuk itu, perseroan akan mengucurkan dana US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun. "Dana ini juga akan digunakan untuk membeli peralatan baru untuk BTS yang sudah ada," kata dia dalam acara Smartfren Business Outlook di Hotel Pullman, Rabu, 5 Maret 2014.

Menurut Pantoja, proyek ini bakal mendukung target penambahan pelanggan menjadi 15 juta pada 2014. Hingga akhir 2013, Smartfren memiliki 11,3 juta pelanggan yang dilayani oleh 5.800 unit BTS. Dari seluruh pelanggan tersebut, 6 juta diantaranya merupakan pengguna data (sambungan internet). (Baca juga: Smartfren Luncurkan Ponsel Ramping Layar Lebar).

Direktur Smartfren, Antony Susilo, mengatakan telah mengucurkan investasi pengembangan jaringan sebesar Rp 3, 5 triliun dalam tiga tahun terakhir. Investasi tersebut, kata dia, telah menyumbang peningkatan pendapatan hingga 73 persen pada 2012. Untuk tahun 2014, total belanja modal yang disiapkan oleh Smartfren mencapai US$ 130 juta, lebih besar ketimbang realisasi tahun lalu sebelumnya yang mencapai US$ 100 juta. (Baca juga:BEI Suspensi Perdagangan Waran Smartfren).

Antony mengatakan pada 2013 Smartfren membukukan pendapatan sebesar Rp 2,4 triliun, naik 30 persen dibandingkan 2012. Untuk 2014, perseroan menargetkan pendapatan dalam jumlah yang sama. Menurut Anthony, pendapatan Smartfren masuk kelas tertinggi jika dibandingkan dengan provider layanan Code division multiple access (CDMA) lainnya. Dari seluruh pendapatan perseroan, 70 persen diperoleh dari pelanggan data.

FAIZ NASHRILLAH

Berita Terpopuler
Karen Emoh Setor THR, Rudi Ancam Lapor Jero Wacik
Disebut Atur Proyek SKK Migas, Ini Kata Sepupu SBY
Bos Pertamina Ubah Kesaksian di Pengadilan Korupsi
Bos Djarum Pertahankan Gelar Terkaya
Calon Hakim MK: Mobil Saya Tidak Lima, Cuma Empat....



Berita terkait

Smartfren Mulai Beralih ke Frekuensi 2,3 GHz

14 Desember 2016

Smartfren Mulai Beralih ke Frekuensi 2,3 GHz

Switch off ini sesuai dengan amanat dari Peraturan Menteri Kominfo No: 22 Tahun 2014 tentang Penggunaan Pita Frekuensi Radio

Baca Selengkapnya

Smartfren Luncurkan Jaringan 4,5G

20 Agustus 2015

Smartfren Luncurkan Jaringan 4,5G

Perbedaan 4G dan 4.5 adalah 4G menggunakan single carrier, sedangkan 4.5G dua carrier.

Baca Selengkapnya

Bangun Jaringan 4G LTE, Smartfren Anggarkan Rp 7 Triliun  

19 Agustus 2015

Bangun Jaringan 4G LTE, Smartfren Anggarkan Rp 7 Triliun  

Smartfren menggunakan dua vendor Nokia dan ZTE.

Baca Selengkapnya

StarOne Resmi Tutup, Pelanggan Dimigrasi ke GSM Indosat

5 Juli 2015

StarOne Resmi Tutup, Pelanggan Dimigrasi ke GSM Indosat

Indosat secara resmi mengakhiri layanan berbasis teknologi CDMA dengan merek StarOne pada 30 Juni 2015.

Baca Selengkapnya

Bakrie Telecom Mulai Pecat Karyawan, Ini Kata Analis

11 Maret 2015

Bakrie Telecom Mulai Pecat Karyawan, Ini Kata Analis

Jika efisiensi karyawan tidak dilakukan, perusahaan akan semakin terpuruk dan kerugiannya membengkak.

Baca Selengkapnya

Skenario Bisnis Bakrie Telecom Meski Merugi

11 Maret 2015

Skenario Bisnis Bakrie Telecom Meski Merugi

BTEL tetap optimistis seiring dengan kerja sama operasi antara perusahaan dan PT Smartfren Telecom Tbk (Fren) untuk penyediaan layanan 4G.

Baca Selengkapnya

Utang Membengkak, Bakrie Telecom Pangkas Karyawan

11 Maret 2015

Utang Membengkak, Bakrie Telecom Pangkas Karyawan

Jumlah karyawan perusahaan operator telekomunikasi berbasis CDMA per Desember 2013 mencapai 1.438 orang.

Baca Selengkapnya

Dukung Indar IM2, Begini Kata Menteri Rudiantara

4 Maret 2015

Dukung Indar IM2, Begini Kata Menteri Rudiantara

Dua surat menteri sebelumnya menyebutkan bahwa apa yang dilakukan Indar telah sesuai dengan peraturan yang ada.

Baca Selengkapnya

Hikmah Kasus IM2, Regulasi Telekomunikasi Direvisi

27 Februari 2015

Hikmah Kasus IM2, Regulasi Telekomunikasi Direvisi

Alasannya, selain undang-undang ini sudah berlaku 15 tahun, juga untuk mengakomodasi pekembangan terkini di bidang telekomunikasi.

Baca Selengkapnya

Mantan Dirut IM2 Ajukan PK, Ini Kata Pemerintah

27 Februari 2015

Mantan Dirut IM2 Ajukan PK, Ini Kata Pemerintah

Pemerintah harus menciptakan ekosisitem yang baik di sektor telekomunikasi.

Baca Selengkapnya