Krisis Ukraina Reda, Rupiah Menguat  

Rabu, 5 Maret 2014 11:49 WIB

Ilustrasi mata uang Rupiah. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Rupiah menguat terhadap dolar akibat berkurangnya ketegangan di Ukraina. Penerbitan surat utang negara (SUN) kemarin untuk memperketat likuiditas juga mempengaruhi. Di pasar uang, hingga pukul 11.00 WIB, rupiah ditransaksikan menguat di kisaran 11.575 per dolar Amerika Serikat.

Ekonom PT Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih, mengatakan keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin menarik sebagian pasukan dari Ukraina memicu sentimen positif pelaku pasar. "Kekhawatiran pelaku pasar terhadap ketidakstabilan harga minyak mentah mulai berkurang."

Akhir pekan lalu, Rusia mengirimkan pasukan ke Semenanjung Crimea. Hal itu memicu lonjakan harga minyak mentah WTI hingga menembus US$ 104 per barel. Ukraina merupakan salah satu jalur lalu lintas suplai minyak dan gas Rusia menuju negara-negara Eropa Barat. Oleh sebab itu, ketidakstabilan politik dapat mengganggu keseimbangan energi Eropa.

Di dalam negeri, pengetatan likuiditas rupiah kembali dilakukan dengan adanya lelang SUN pada Selasa, 4 Maret 2014 dengan target indikatif Rp 10 triliun. "Minat beli SUN meningkat, tampak dari penawaran yang masuk mencapai Rp 39 triliun."

Pasar Asia diperkirakan menguat mengikuti bursa global dan melemahnya dolar di perdagangan kemarin. Rupiah diperkirakan masih akan bergerak di kisaran 11.550-11.650 per dolar AS.




PDAT | M. AZHAR




Terpopuler

Laporan Dana Kampanye Parpol Tak Transparan
Kisruh DPT, KPU: Tak Ada yang Ditutup-tutupi
86 Percetakan Berebut Tender Surat Suara Rp 800 M
KPU Gelar Simulasi Pemilu di Tasikmalaya
Daftar Pemilih di Bogor Masih Bermasalah

Berita terkait

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

4 jam lalu

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

Yusuf Mansyur mengklaim investasi syariah paytren tidak menjadi tempat pencucian uang, dia tidak tergoda dengan uang yang dianggap tidak benar

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

1 hari lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

2 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

2 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

5 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

7 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

9 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

10 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

10 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya