Dolar Tertekan Data Ekonomi Amerika  

Rabu, 26 Februari 2014 11:58 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Rilis data-data indikator ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kurang memuaskan membuat dolar kembali tertekan di pasar uang.

Hingga pukul 11.15 WIB, dolar AS kembali melemah terhadap kurs regional, di antaranya rupiah, yen, won, dolar Hong Kong, dan dolar Taiwan.

Rupiah menguat 0,2 persen ke level 11.641 per dolar AS, yen menguat ke level 102,34 per dolar, dan won terapresiasi 0,38 persen ke level 1.068,76 per dolar AS.

Ekonom dari PT Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih, mengatakan dolar mengalami tekanan akibat data keyakinan konsumen di Amerika bulan Februari yang turun di luar dugaan ke level 78,1 dari sebelumnya 79,4. "Pasar keuangan di AS merespons negatif berita tersebut," ujarnya.

Kepercayaan investor terhadap dolar juga luntur akibat data lainnya, yaitu harga rumah di AS yang melambat sepanjang 2013. Ini mengindikasikan pasar perumahan sedang memasuki fase yang baru.

Sektor perumahan dianggap sebagai sinyal awal dari pertumbuhan ekonomi ke depan yang biasanya menjadi faktor penentu leading economic indicators (LEI). "Melambatnya harga rumah ini kemungkinan lebih disebabkan permintaan yang berkurang dibandingkan suplai yang berlebih," ujar Lana.

Di sisi lain, melambatnya permintaan dikhawatirkan sebagai indikasi mulai mahalnya biaya pinjaman (mortgage rate) di AS. Hari ini, rupiah diperkirakan bergerak di 11.600-11.800 per dolar AS.

PDAT | M. AZHAR


Berita lain:


Rupiah Berpeluang Menguat
IHSG Masih Ditekan Aksi Ambil Untung
Pelaku Usaha Jasa Keuangan Diminta Edukasi Publik

Angka Pengapalan Perangkat Android di Indonesia Turun







Berita terkait

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

2 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

4 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

6 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

7 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

7 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

7 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

8 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

12 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

12 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

13 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya