Lutfi Ingin Koordinasi dengan Suswono Lancar  

Selasa, 25 Februari 2014 19:39 WIB

Mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Muhammad Lutfi saat hadir dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta (12/2). TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyambangi kantor Menteri Pertanian Suswono di Ragunan hari ini, Selasa, 25 Februari 2014. Kunjungan pertama Lutfi sejak didapuk sebagai Menteri Perdagangan yang baru ini bertujuan menjalin silaturahmi antara Kementerian Pertanian dan kementerian yang dia pimpin.

"Pak Menteri ini kan orangnya sangat ingin tahu masalah, makanya ada pertemuan, ya sekadar koordinasi biasa agar bisa menyelesaikan masalah lebih cepat," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Srie Agustina, yang hadir mendampingi Menteri Lutfi di Kementerian Pertanian.

Selama ini, kata Srie, Menteri Perdagangan tak mendapat informasi langsung ketika ada masalah yang beredar di masyarakat, melainkan membaca dari media. "Nah, ini ketemuan biar lebih lancar dan lebih mudah," ujarnya.

Sepekan sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan mengatakan paling tidak pertemuan yang digelar pekan ini bisa menjadi kesempatan bagi kedua pihak untuk berkoordinasi demi tujuan yang baik. "Daripada selama ini kesannya saling menyalahkan, lebih baik bertemu secara langsung," katanya beberapa waktu lalu.

Kasus importasi beras untuk keperluan tertentu yang tengah mencuat, kata Rusman, juga akan menjadi isu utama pembicaraan dua institusi pemerintah ini. "Kementerian Perdagangan menginginkan impor tetap berbasis ke arah kepentingan produktivitas dalam negeri," ujarnya.

Dalam rapat koordinasi pertama yang dihadiri Lutfi sebagai Menteri Perdagangan baru, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa berpesan untuk meningkatkan koordinasi dengan Kementerian Pertanian. Alasannya: kedua lembaga pemerintah ini berkaitan erat dalam soal ketersediaan bahan pangan. "Ini untuk menjaga suplai sehingga tidak menyebabkan inflasi pangan dan sebagainya.”

AYU PRIMA SANDI

Berita terpopuler:
Dahsyat, Rupiah Capai Posisi Tertinggi Tahun Ini
Dave Morin Buka Peluang Investasi di Path
OJK Sepakat Buka Data Perbankan untuk Pajak
Ekspor Mineral, Indonesia Hadapai Gugatan Jepang

Berita terkait

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

10 jam lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

1 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

1 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

1 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

2 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

3 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

5 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

5 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

5 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya