Bulog Sumatera Selatan Siap Suplai Beras ke Jawa  

Selasa, 18 Februari 2014 18:56 WIB

Ilustrasi beras. TEMPO/Asrul Firga Utama

TEMPO.CO, Palembang - Bulog Divisi Regional Sumatera Selatan memastikan siap mengirim beras ke daerah bencana di Pulau Jawa dan Sumatera. Beras tersebut bersumber dari sentra-sentra produksi petani seperti di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, Musi Rawas, dan Ogan Komering Ilir. Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan meyakini pengiriman beras ke luar daerah tidak akan mengganggu sistem ketahanan pangan bagi sekitar delapan juta penduduk provinsi ini.

Kepala Perum Bulog Sumatera Selatan Bambang Napitupulu menjelaskan, pengiriman tersebut tergantung pada permintaaan dari daerah yang terkena bencana. Dia memastikan pengiriman beras ke luar daerah tidak menyalahi prosedur karena Sumsel dia sebut memiliki kelebihan atau surplus beras dalam beberapa tahun terakhir. Selama ini kelebihan beras di Sumsel disalurkan untuk kebutuhan warga di Jambi, Bengkulu, Lampung, Riau, hingga Sumatera utara.

"Kami sudah siapkan, tergantung kebutuhannya berapa, karena di sini berasnya surplus," kata Bambang Napitupulu, Selasa, 18 Februari 2014.

Pengiriman beras ke luar daerah, kata Bambang, bakal menyenangkan petani karena harganya dipastikan jauh lebih mahal. Paling tidak, saat ini Bulog bersama enam pengusaha penggilingan padi sudah menyiapkan sekitar enam ton beras untuk dikirim keluar daerah setiap satu kali pengilingan.

Wakil Gubernur Sumsel Ishak Mekki, ketika ditemui di sela-sela acara sosialisasi penyaluran beras untuk rakyat miskin, juga meyakini penjualan beras keluar daerah tidak akan mengganggu sistem ketahanan pangan. Menurut dia, stok beras di Sumsel masih cukup aman. "Untuk raskin dan non-raskin, semuanya dalam keadaan aman," katanya.

Dia menggambarkan, kuota raskin tahun 2014 sama dengan tahun lalu, yakni 6.293.685 kilogram per bulan atau 75.524.220 kilogram dalam setahun. Beras raskin itu saat ini sudah tersedia di beberapa gudang Bulog. Raskin ini bakal diterima oleh 419.579 rumah tangga sasaran (RTS). "Asal tidak diselewengkan, maka stok beras akan tetap aman," katanya.

Tahun ini Bulog Divisi Regional Sumsel menargetkan pengadaan beras dari petani sebanyak 125 ribu ton. Angka tersebut dipastikan jauh lebih besar dari target tahun 2013 yang hanya 90 ribu ton.

PARLIZA HENDRAWAN

BERITA LAINNYA
Rekor Sitaan KPK: 37 Mobil Adik Ratu Atut!
Menunggu 9 Jam, Pengungsi Hanya Ditemui SBY 10 Menit
Risma Mau Mundur, Elite PDIP Terbang dan Merayu
Plus-Minus Kepemimpinan Wali Kota Risma




Berita terkait

Jurus Badan Pangan Nasional Dongkrak Harga Jagung, Minta Optimalkan Serap Hasil Panen Petani

6 jam lalu

Jurus Badan Pangan Nasional Dongkrak Harga Jagung, Minta Optimalkan Serap Hasil Panen Petani

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) minta Perum Bulog dan semua pemangku kepentingan di bidang pangan jagung serap hasil panen petani

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

10 hari lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

12 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

13 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

14 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

15 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

15 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

15 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

24 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

25 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya