Data Ekonomi Melemah, Dolar Kembali Tertekan

Jumat, 14 Februari 2014 11:40 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) akibat melemahnya data ekonomi AS dimanfaatkan oleh mata uang regional untuk menguat.


Di pasar uang hingga pukul 11.00 WIB, mata uang Asia kembali menguat terhadap dolar AS. Rupiah memimpin penguatan mata uang Asia dengan menguat 0,75 persen ke kisaran 11.890 per dolar AS.


Won Korea menguat 0,32 persen ke 1.062,80 per dolar AS, rupee menguat 0,19 persen ke 62,32 per dolar, baht menguat 0,12 persen ke 32,537 per dolar AS, dan yuan menguat 0,02 persen ke 6,0627 per dolar AS.


Data klaim jumlah penganggur di AS bulan Januari bertambah 339 ribu jiwa, disertai data penjualan retail yang tumbuh minus 0,4 persen month-on-month. Hal ini memicu tekanan terhadap mata uang Abang Sam.


Ekonom PT Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih, mengatakan selain pelemahan dolar, nilai tukar rupiah juga terbantu dengan keputusan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan dan sinyal kinerja neraca pembayaran yang lebih baik dari ekspektasi.


Advertising
Advertising

"Kebijakan BI masih konsisten dengan target sasaran inflasi 4,5 persen di tahun 2014, dan upaya menurunkan defisit pada transaksi berjalan yang lebih sehat," ujar Lana.


Hasil Rapat Dewan Gubernur BI kemarin memutuskan suku bunga tetap di 7,5 persen, diikuti dengan suku bunga pinjaman BI (lending facility) dan deposit facility (FasBI) di 7,5 persen dan 5,75 persen.


BI juga menilai pemulihan ekonomi global semakin baik terutama dari Amerika Serikat dan Jepang sehingga ada ekspektasi perbaikan volume perdagangan dunia dan membaiknya harga-harga komoditas.


"Keputusan tetap ini juga didukung dengan perbaikan data-data makro yang diumumkan pada awal Februari lalu, dan tertolong dengan rencana the Fed untuk tidak agresif melakukan tapering off," kata Lana.


PDAT | M. AZHAR

Berita terkait

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

4 jam lalu

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

Yusuf Mansyur mengklaim investasi syariah paytren tidak menjadi tempat pencucian uang, dia tidak tergoda dengan uang yang dianggap tidak benar

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

1 hari lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

2 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

2 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

5 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

7 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

9 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

10 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

10 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya