BI Rate 7,5 Persen, Bank Segmen Mikro Prospektif

Reporter

Editor

Abdul Malik

Jumat, 14 Februari 2014 05:26 WIB

Seorang pengunjung memilih kain batik Lasem, pada Finance & UMKM Expo di Semarang, Jateng, Jumat (25/5). ANTARA/R. Rekotomo

TEMPO.CO , Jakarta - Analis PT BNI Securities, Thendra Chrisnanda memperkirakan emiten perbankan yang bergerak di sektor mikro, kata dia, akan memiliki prospek pertumbuhan yang lebih baik ketimbang emiten yang bergerak pada usaha properti dan kredit korporasi. Imbas suku bunga acuan yang tinggi menyebabkan peluang terjadinya kredit macet di bidang kredit korporasi dan properti menjadi lebih besar.

Di sisi lain, akibat biaya cicilan yang terjangkau, potensi gagal bayar di kredit mikro pun jadi relatif rendah. “Sebaiknya pelaku pasar menghindari portofolio emiten perbankan yang bergerak di bidang mikro dan properti,” ujar Thendra ketika dihubungi 13 Februari 2014. (Baca juga : Moneter Ketat, BI Pertahankan BI rate 7,5 Persen)

Menurut dia, investasi di sektor perbankan nasional masih akan cukup menarik karena margin laba perbankan nasional masih jauh di atas rata-rata margin laba perbankan regional. “Margin laba bersih perbankan di ASEAN yang berada pada rate 1 – 2 persen,” tuturnya.

Tahun ini selain mendapatkan tekanan dari tingginya BI rate, kata Thendra, kinerja emiten perbankan juga tertekan oleh aturan pengetatan uang muka pinjaman (loan to value). Namun untuk kinerja keuangan 2013, sebagian emiten perbankan menunjukkan kinerja keuangan memuaskan. (Lihat juga : BI Diperkirakan Mempertahankan BI Rate 7,5 Persen)

Senada Kepala riset PT Mega Capital Indonesia, Helen Vincentya juga pesimis prospek kinerja emiten perbankan akan membaik tahun ini, seiring dimulainya kebijakan moneter ketat. Sebab angka BI rate 7,5 persen relatif tinggi, sehingga akan menghambat laju penyaluran kredit perbankan. “Meskipun tetap akan tumbuh, namun jangan terlalu berharap pada emiten perbankan,” katanya.

Dalam hasil rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, Kamis, BI rate diputuskan tetap dipertahankan di level 7,5 persen dengan suku bunga lending facility 7,5 persen dan suku bunga deposit facility pada level 5,75 persen. Level BI rate 7,5 persen sudah berlaku empat bulan ini dan merupakan level tertinggi sejak April 2009. (Berita lain : BCA Masih Ragu Naikkan Suku Bunga)

Keputusan bank sentral mempertahankan BI rate 7,5 persen sesuai dengan perkiraan lima ekonom yang sebelumnya disurvei Tempo. Keputusan itu mempertimbangkan inflasi di bulan Januari dan fluktuasi nilai tukar rupiah.

MEGEL JEKSON (PDAT)

Terpopuler :

Mengapa Lukminto Sritex Garap Seragam Tentara?

Demi Foxconn, Jokowi Reklamasi Pantai Cilincing

Seragam Bikin Bos Sritex Lukminto Gaul dengan Jenderal

Inggris dan Amerika Banjir Akibat Indonesia

Berita terkait

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

6 hari lalu

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

10 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

10 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

BI Rate Turun Tanpa Tunggu The Fed, DGS: Kalau Domestik Sudah Oke

7 Februari 2024

BI Rate Turun Tanpa Tunggu The Fed, DGS: Kalau Domestik Sudah Oke

Bank Indonesia menyebut BI Rate bisa diturunkan tanpa menunggu penurunan suku bunga The Fed jika kondisi domestik sudah oke.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Diprediksi Pertahankan Suku Bunga hingga Akhir Tahun, Ini Kata Ekonom

25 Agustus 2023

Bank Indonesia Diprediksi Pertahankan Suku Bunga hingga Akhir Tahun, Ini Kata Ekonom

Bank Indonesia (BI) diprediksi mempertahankan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) di level 5,75 persen hingga akhir 2023.

Baca Selengkapnya