TEMPO Interaktif, Jakarta:Organisasi Buruh Internasional (ILO) menyarankan agar hubungan bipartit antara buruh dengan pengusaha untuk membangun hubungan industrial yang lebih baik ditingkatkan. Peningkatan hubungan industrial itu akan menjadikan dunia usaha lebih maju. Koordinator Proyek Nasional ILO Indonesia Lusiani Julia mengatakan, banyak kasus antara pengusaha dengan buruh tidak bisa terselesaikan lantaran buruknya pelaksanaan bipartite ini. Karena itu, antara kedua belah pihak harus memulai pemahaman bersama dalam proses kerja. “Pertemuan bipartit akan membuat hubungan pengertian yang lebih mendalam sehingga efek permasalahan perusahaan tidak selalu dibawa dalam bentuk pemogokan atau unjuk rasa,” kata Lusiani di Jakarta hari ini.Menurut dia, meskipun demostrasi buruh sudah diatur dalam undang-undang, tapi jika buruh sering melakukan hal itu tetap akan menggangu dunia usaha, yang pada akhirnya akan berdampak pada kedudukan buruh. Tahun lalu ada 103 kasus pemogokan yang melibatkan 44.280 tenaga kerja. “Ini menyebabkan hilangnya jam kerja sebanyak 462.624 jam,” katanya. Namun, Lusiani mengakui, kondisi buruh di Indonesia mengalami peningkatan. Beberapa kemajuan yang dicapai serikat pekerja adalah semakin turunnya tingkat demonstrasi. Dengan adanya serikat pekerja juga membuat demonstrasi lebih terkendali.Muchamad Nafi - Tempo