TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menyediakan Rp 510,07 miliar untuk mendanai lahan pertanian, perkebunan, dan peternakan yang rusak akibat banjir. Menteri Pertanian Suswono mengatakan kebutuhan dana ini berada di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014.
"Masih diperlukan anggaran sebesar Rp 510,07 miliar untuk kegiatan-kegiatan yang belum tersedia anggarannya," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR perihal dampak banjir bagi sektor pertanian di gedung DPR, Senin, 3 Februari 2014.
Menurut dia, dari Rp 510,07 miliar itu, Rp 319,27 miliar dibutuhkan untuk pemulihan areal tanaman pangan, Rp 25,78 miliar untuk perkebunan, dan Rp 165,02 miliar untuk peternakan. Kementerian Pertanian memiliki beberapa program pemulihan setelah banjir. Pertama, penyaluran cadangan benih yang diambil dari cadangan benih nasional.
Suswono mengatakan benih yang dibagikan terdiri atas benih padi inbrida sejumlah 13.639 ton, benih padi hibrida 716 ton, benih jagung komposit 1.075 ton, dan benih jagung hibrida 1.819 ton. "Bantuan benih ini mencakup areal lebih dari 900 ribu hektare," katanya.
Program lain yang digalakkan pemerintah, kata dia, adalah penanggulangan padi puso, bantuan pengendalian organisme pengganggu tanaman, bantuan pompa dan traktor roda dua, dan perbaikan pematang. Untuk sektor perkebunan, pemerintah berfokus pada pemberian benih, pupuk, dan pestisida dalam upaya penanaman kembali tanaman yang rusak berat atau penyegaran tanaman yang rusak ringan.
Suswono mengatakan untuk subsektor peternakan, program pemulihan mencakup bantuan pengadaan ternak, yaitu sapi, kerbau, kambing/domba, babi, unggas, dan kelinci; bantuan pakan ternak berupa pengadaan pakan konsentrat; dan pembuatan kandang ternak.
ANANDA TERESIA
Baca juga:
Menpera Sebut Proyek 1.000 Tower Gagal karena Foke
Stasiun Jebres akan Jadi Stasiun Angkutan Barang
Merpati Tak Terbang Sampai 5 Februari 2014
Pengakuan Menteri Suswono Soal Beras Impor
Berita terkait
Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian
1 hari lalu
Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi
5 hari lalu
Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar
Baca SelengkapnyaPengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia
8 hari lalu
Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi
11 hari lalu
PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.
Baca SelengkapnyaKemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
11 hari lalu
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.
Baca SelengkapnyaErupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian
21 hari lalu
Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaGoogle Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India
33 hari lalu
Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun
36 hari lalu
Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.
Baca SelengkapnyaGuru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?
36 hari lalu
Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.
Baca SelengkapnyaPemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian
44 hari lalu
Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur
Baca Selengkapnya