Mundur, Gita Wirjawan Tinggalkan Banyak PR  

Reporter

Editor

Muchamad Nafi

Sabtu, 1 Februari 2014 06:08 WIB

Posisi Gita Wirjawan untuk sementara dijalankan oleh Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krinamurthi. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Gita Wirjawan mengundurkan diri dari posisi Menteri Perdagangan. Pertimbangannya, agar lebih berkonsentrasi sebagai bakal calon presiden dalam konvensi Partai Demokrat. (Baca: Gita Wirjawan Mundur Demi Menang Konvensi Demokrat).

Meski sejumlah kalangan memberi apresiasi atas keputusan tersebut untuk menghindari konflik kepentingan, Gita justru dinilai alpa melaksanakan tugas-tugasnya. "Prestasi perdagangan Indonesia dua tahun terakhir buruk sebab mengalami defisit neraca perdagangan," kata pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance, Enny Sri Hartati, ketika dihubungi Tempo, Jumat, 31 Januari 2014.

Menurut dia, tugas untuk mendongkrak neraca perdagangan memang bukan hanya kewajiban Gita. Sebab, penyumbang defisit terbesar adalah impor minyak dan gas yang menjadi kewenangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. "Tapi, tetap saja soal defisit neraca perdagangan yang disorot pasti Menteri Perdagangan. Dari situ semua pihak akan menganggap kinerja Perdagangan bukan prestasi yang menggembirakan," ujarnya.

Selain itu, Gita juga meninggalkan "pekerjaan rumah". Misalnya, dia belum menunjukkan aksi konkret untuk mempersiapkan Indonesia memasuki pasar bebas pada 2015. Padahal, untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) mendatang, Kementerian Perdagangan menjadi garda terdepan pasar Indonesia. "Yang terakhir kita dengar program jemput buyer, tapi seberapa efektifnya tidak jelas. Dan apakah benar dengan jemput buyer itu sudah pasti akan berinvestasi di sini," ujarnya.

Belum lagi, dia menambahkan, masalah tata niaga impor komoditas pokok yang masih carut-marut. Beberapa pekan ini pemerintah dipusingkan dengan temuan beras impor umum di Pasar Induk Cipinang yang tidak dilakukan oleh Perum Bulog. "Ini masih riweh, kenapa tidak diselesaikan dulu siapa yang harus bertanggung jawab," ujarnya.

AYU PRIMA SANDI





Berita Lain:
PT Semen Indonesia Sewakan Lahan ke PTPN X
Ekspor Mineral, Jero Tolak Permintaan Freeport
Alasan Foxconn Hijrah dari Cina ke Indonesia
10 Saham Pencetak Rugi Terbesar
Pemasok untuk iPhone Bedol Desa? BKPM: Tunggu Saja

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

2 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melanjutkan pergerakan positifnya

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

5 jam lalu

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

Kementerian Perdagangan mengungkapkan saat ini fenomena alih mitra dagang sejumlah negara telah mempengaruhi ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

21 jam lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

1 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

1 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Naik ke Angka Rp 1,33 Juta per Gram

1 hari lalu

Harga Emas Antam Naik ke Angka Rp 1,33 Juta per Gram

Harga emas Antam pada Rabu pagi, naik sebesar Rp 8.000 per gram, sehingga menjadi Rp 1.332.000 (Rp 1,33 juta) per gram.

Baca Selengkapnya

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

1 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

2 hari lalu

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

Wacana penambahan kementerian di pemerintahan Prabowo berpotensi membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Dubes Palestina Komentari Perdagangan Indonesia-Israel lewat Individu

5 hari lalu

Dubes Palestina Komentari Perdagangan Indonesia-Israel lewat Individu

Dubes Palestina untuk Indonesia mengatakan hubungan perdagangan Indonesia dengan Israel tidak memengaruhi relasinya dengan Palestina.

Baca Selengkapnya