TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat ekonomi pertanian, Bustanul Arifin, mengatakan potensi sawah gagal panen di awal 2014 besar terjadi. Sebab hujan yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia akan membahayakan jika sentra produksi beras ikut terendam.
"Kalau terjadi di sentra produksi lebih lagi, kemungkinan kita impor beras, kalau benar terjadi," kata Bustanul ketika dihubungi, Rabu Malam, 22 Januari 2014. Ia mengatakan hujan yang terjadi tahun ini hampir mirip dengan di 2011. (Baca juga : Suswono: 2014, Tekanan Impor Pangan Meningkat)
Pada 2011, berdasarkan data Biro Pusat Statistik penurunan produksi beras terjadi sebesar 1,02 persen. "Tahun ini saya belum dapat laporannya," kata dia. Bustanul mengatakan yang perlu diperhatikan pemerintah saat ini adalah proses distribusi dan transportasi penyaluran beras di wilayah-wilayah yang kekurangan stok beras.
Menurut dia, Indonesia yang terdiri dari 33 provinsi, hanya 11 provinsi yang menjadi sentra produksi beras. Wilayah yang menjadi sentra produksi beras antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan. Meski begitu dia belum menerima informasi di mana saja wilayah sentra produksi beras yang terendam banjir. (Baca juga : Surplus Padi Terlampaui, Pemerintah Tetap Impor)
Bustanul mengatakan total produksi beras Indonesia yang tercatat di November 2013 sebesar 70 juta ton gabah. Kondisi penurunan produksi beras paling parah terjadi di 2002.
MAYA NAWANGWULAN
Terpopuler :
Cuaca Buruk, 74 Penerbangan di Bandara El Tari Delay
Alasan Industri Pulp dan Kertas Akan Digenjot
Potensi Monopoli Elpiji, KPPU Panggil Pertamina
Bosowa Bangun Terminal LPG di Banyuwangi
Hari ini, Harga Emas Antam Turun Rp 2.000
Penguatan Indeks Berlanjut, Transaksi Rp 4,3 T
