Ada BPJS, Kimia Farma Berebut Pasar Rp 12 Triliun

Kamis, 9 Januari 2014 13:16 WIB

TEMPO/Arnold Simanjuntak

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk Rosdi Rusman mengungkapkan, pihaknya akan menggenjot penjualan obat generik seiring dengan beroperasinya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Hal ini sesuai dengan karakteristik perseroan yang mayoritas penjualannya masih dalam bentuk obat generik. “Itu akan memberikan nilai tambah kita,” ujarnya, Kamis, 9 Januari 2014.

Dengan adanya BPJS, kata dia, terdapat potensi pasar sebesar Rp 12 triliun yang akan diperebutkan 240 industri farmasi. “Ada tiga nilai tambah yang bisa dikeruk Kimia Farma: potensi perluasan pasar, kenaikan laba, dan omzet.”

Meski begitu, Rosdi menilai peningkatan penjualan obat generik belum secara langsung memberi kontribusi signifikan bagi laba perusahaan. Hal itu disebabkan oleh margin yang terbatas. “Obat generik marginnya terbatas dan kita juga harus fight dengan 240 industri farmasi,” tuturnya.

Untuk menambah penjualan obat-obatan, Kimia Farma berencana membangun 100-150 klinik setiap tahun. Penambahan 100 klinik tersebut bisa dengan cara mengakuisisi klinik independen yang sudah ada ataupun membuat klinik baru. “Capex untuk itu tidak terlalu besar, hanya sekitar Rp 30 miliar,” katanya.

Saat ini, perseroan telah memiliki 200 klinik. Jaringan klinik itu, menurut Rosdi, sudah setara dengan puskesmas yang dilengkapi dengan laboratorium dan dokter.

ANANDA PUTRI

Berita Lain:


KPK Tak Ambil Pusing Ulah Anas Urbaningrum
Dipanggil KPK, Anas Telepon Ibunya
Pengacara SBY Akui Biasa Dibayar US$ 500 Per Jam
Jubir PPI Bersedia Minta Maaf ke Denny Indrayana

Berita terkait

Kembangkan Industtri Farmasi demi Harga Obat yang Terjangkau

14 Maret 2023

Kembangkan Industtri Farmasi demi Harga Obat yang Terjangkau

Pemerintah diminta mengembangkan industri farmasi untuk menurunkan harga obat.

Baca Selengkapnya

Potensi Kampus dalam Kembangkan Industri Farmasi

13 Maret 2023

Potensi Kampus dalam Kembangkan Industri Farmasi

Pihak akademisi selalu membutuhkan masukan dari industri farmasi mengenai hal-hal apa saja yang perlu dikembangkan demi kepentingan masyarakat.

Baca Selengkapnya

JKN Buka Peluang Terciptanya Kedaulatan Industri Farmasi

5 Maret 2023

JKN Buka Peluang Terciptanya Kedaulatan Industri Farmasi

Kemandirian industri farmasi kesehatan dapat dicapai dengan cara penguatan manufaktur farmasi dalam negeri, revitalisasi penyediaan bahan baku obat serta riset dan pengembangan inovasi farmasi dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Berikut Pendidikan yang Harus Ditempuh untuk Menjadi Apoteker

13 Februari 2023

Berikut Pendidikan yang Harus Ditempuh untuk Menjadi Apoteker

PP No. 51 tahun 2009 mendefenisikan apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker.

Baca Selengkapnya

13 Februari Sebagai Hari Persatuan Farmasi Indonesia, Simak Sejarahnya

13 Februari 2023

13 Februari Sebagai Hari Persatuan Farmasi Indonesia, Simak Sejarahnya

Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) didirikan di Yogyakarta pada 13 Februari 1946 oleh Zainal Abidin yang kemudian diangkat sebagai Ketua PAFI.

Baca Selengkapnya

Menperin: Industri Farmasi Kuasai Pasar Domestik, Tapi 90 Persen Bahan Bakunya Masih Impor

7 Desember 2022

Menperin: Industri Farmasi Kuasai Pasar Domestik, Tapi 90 Persen Bahan Bakunya Masih Impor

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan saat ini industri farmasi nasional telah menguasai pasar obat sekitar 89 persen.

Baca Selengkapnya

Industri Farmasi Mengaku Terpukul Selama Obat Sirup Ditarik dari Peredaran

3 Desember 2022

Industri Farmasi Mengaku Terpukul Selama Obat Sirup Ditarik dari Peredaran

Sebelumnya, obat sirup dilarang beredar karena mengandung etilen glikol dan dietilen glikol yang tidak sesuai batas yang diatur BPOM.

Baca Selengkapnya

BPOM Umumkan 172 Obat Sirup Bisa Diedarkan Kembali, Cek Daftarnya

2 Desember 2022

BPOM Umumkan 172 Obat Sirup Bisa Diedarkan Kembali, Cek Daftarnya

BPOM menyatakan 172 produk obat sirup dari 22 industri farmasi telah memenuhi ketentuan, sehingga dapat kembali diedarkan.

Baca Selengkapnya

BPOM Ungkap Alasan Perusahaan Farmasi Jadi Tersangka Kasus Gagal Ginjal Akut

24 November 2022

BPOM Ungkap Alasan Perusahaan Farmasi Jadi Tersangka Kasus Gagal Ginjal Akut

Togi menyatakan lima perusahaan tersebut menciptakan larutan obat sebanyak 400 hingga 700 kali di atas ambang batas. Jadi penyebab gagal ginjal akut.

Baca Selengkapnya

BPOM Ungkap Indikasi Adanya Kejahatan Obat di Industri Farmasi Indonesia

17 November 2022

BPOM Ungkap Indikasi Adanya Kejahatan Obat di Industri Farmasi Indonesia

Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan ada gap atau celah dalam sistem keamanan dan mutu obat dari hulu ke hilir.

Baca Selengkapnya