BI: Bitcoin Bisa Jadi Alat Cuci Uang

Reporter

Kamis, 12 Desember 2013 22:52 WIB

Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia mewaspai penggunaan Bitcoin sebagai alat transaksi pembayaran. Penggunaan Bitcoin dikhawatirkan bisa menjadi sarana pencucian uang.

Direktur Eksekutif Departemen Hubungan Masyarakat BI, Difi A. Johansyah, mengatakan Bitcoin tidak tercatat dan tidak dikontrol oleh sebuah lembaga yang mempunyai wewenang. “Potensi pencucian uang itu ada karena sifatnya yang menjadi alat pertukaran universal,” katanya.

Hal ini, kata Difi, berbeda jauh dengan rupiah yang dapat dipantau penggunaan dan aspek legalnya. “Siapa yang bisa menjamin Bitcoin itu aman. Orang cuci uang bisa saja karena tidak ada yang mengawasi, Bitcoin unregulated dan unrecorded,” katanya.

Maka itu, kata Difi, diperlukan sebuah pengawasan yang memadai. BI sedang mengkaji dan mengawasi apa saja yang dibutuhkan. Termasuk kajian apakah akan melarang penggunaan Bitcoin seperti yang dilakukan pemerintah Cina. “Semua aspeknya sedang dipelajari, pengawaan bagaimana masih kita lihat. Yang pasti, bila ada regulasi tentang Bitcoin, ke depannya akan melibatkan BI, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), dan Otoritas Jasa Keuangan,” katanya.

Sejauh ini, BI telah menemukan dua toko yang menerima pembayaran menggunakan Bitcoin. Namun, BI belum tahu berapa besar transaksi Bitcoin di Indonesia. “Jadi dua toko itu cuma semacam agen yang menawarkan fasilitas Bitcoin,” katanya.

Bitcoin diluncurkan tahun 2009 oleh hacker dengan nama samaran Satoshi Nakamoto. Tujuannya adalah menyediakan uang alternatif dari mata uang resmi yang dikelola dan dipantau secara ketat oleh negara.

Uang digital ini menggunakan algoritma rahasia yang hanya diketahui oleh segelintir peretas. Uang ini bisa digunakan lewat komputer ataupun gadget, seperti ponsel, untuk transaksi jual-beli. Uang Bitcoin akan tersimpan dalam bentuk dompet digital, yang berfungsi sebagai akun bank online. Nilai Bitcoin sepenuhnya bergantung pada kemauan investor untuk bersedia membayar pada suatu titik waktu tertentu. Bitcoin hanya dapat diproduksi dengan jumlah terbatas, yaitu 21 juta unit Bitcoin.

ANANDA PUTRI

Berita terkait

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

2 jam lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

19 jam lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

23 jam lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

3 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

5 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

7 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

8 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

8 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

8 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

9 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya