Sejumlah petani tebu se-Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) menaburkan gula pasir impor ketika unjuk rasa di depan Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Rabu (14/12). ANTARA/Reno Esnir/Koz/Spt/11
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan, mengklaim Kementerian Perdagangan telah memberi lampu hijau bagi Perum Bulog untuk mengimpor gula rafinasi pada tahun depan. Pada tahap awal, Bulog akan mendatangkan 350 ribu ton.
"Nantinya, gula rafinasi tersebut akan dialokasikan ke pabrik-pabrik gula BUMN," katanya di Kementerian BUMN, Kamis, 12 Desember 2013. Dengan disalurkannya gula rafinasi tersebut ke BUMN-BUMN, Dahlan berharap kebocoran gula rafinasi di pasar bebas bisa dikendalikan.
Seperti diketahui, Bulog menghendaki impor gula rafinasi dilakukan satu pintu untuk mencegah perembesannya ke pasar. Saat ini, izin impor gula rafinasi dipegang oleh beberapa perusahaan.
Gula rafinasi merupakan jenis gula yang diperuntukkan bagi industri makanan dan minuman. Namun, dalam prakteknya, sering terjadi gula tersebut menyebar ke konsumsi rumah tangga atau diistilahkan "merembes".
Merembesnya gula rafinasi berbuntut panjang, misalnya ada aksi demo yang dilakukan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI). Para petani tebu menyayangkan merembesnya gula rafinasi yang menyebabkan jatuhnya harga gula konsumsi yang diproduksi petani.
Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni
26 hari lalu
Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni
Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.