33 Anggota Bursa Tidak Bisa Penuhi MKBD

Reporter

Editor

Jumat, 24 Desember 2004 19:56 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Sampai akhir tahun ini 2004, diperkirakan hanya 110 anggota bursa yang dapat memenuhi Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD). Atau terdapat kemungkinan 33 anggota bursa dari total 143 anggota, yang akan dicabut operasinya dari lantai bursa. "Apabila tidak dapat memenuhi modal kerja ya akan dicabut mulai 1 Januari 2005," tutur Erry Firmansyah, Direktur Utama Bursa Efek Jakarta (BEJ) di Bapepam, Jumat (24/12).Menurut data Bapepam sampai dengan laporan Jumat (24/12), dari 143 anggota bursa terdapat 100 anggota bursa yang telah memenuhi modal disetor. "Sampai hari ini sudah terdapat 100 anggota bursa yang memenuhi modal disetor," tutur Arys Ilyas, Kepala Biro Transaksi dan Lembaga Efek Bapepam, setelah sholat Jumat (24/12) di Bapepam kepada wartawan.Sesuai peraturan Bapepam, modal disetor merupakan kewajiban yang harus dibayar anggota bursa yang jumlahnya jauh lebih besar dari jumlah minimal MKBD. Sehingga, bila anggota bursa telah mampu memenuhi syarat minimal modal disetor, berarti telah memenuhi MKBD.Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 179/KMK 010/2003 Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) dilakukan dengan dua tahap.Tahap pertama yang batas akhir pelaksanaannya hingga 31 Desember 2003, MKBD naik dari Rp 5 miliar menjadi Rp 10 miliar dan modal disetor Rp 15 miliar. Adapun,untuk tahap kedua yang batas akhir pelaksanaannya sampai dengan 31 Desember 2004 , anggota bursa harus mempunyai MKBD sebesar Rp 25 miliar dengan modal disetor Rp 30 miliar . Menurut Erry, karena transaksi di pasar modal baru akan dibayarkan pada tiga hari (T+3) setelah hari transaksi dilakukan, maka anggota bursa yang belum memenuhi persyaratan MKBD masih ditunggu hingga T-3 sebelum akhir tahun 2004 ini atau sampai 29 Desember 2004. Apabila pada hari tersebut belum membayar,maka akan dikenakan penjatuhan sanksi penghentian perdagangan sementara. Sedangkan apabila sampai Januari 2005 tidak memenuhi persyaratan, maka izin perdagangannya akan dicabut dan tidak berhak mempunyai kursi di BEJ. Dari anggota bursa yang belum menyetorkan MKBD, menurut Erry, seluruhnya adalah sekuritas lokal, sedangkan seluruh sekuritas asing telah dapat memenuhi persyaratan. Salah satu cara untuk memenuhi MKBD, menurut Erry saat ini terdapat dua anggota bursa yang sedang dalam proses bergabung. "Tapi bukan merger. Satu perusahaan masuk ke perusahaan yang dituju, sehingga modal meningkat," ungkap Erry. Namun, dia belum dapat menyebutkan nama kedua anggota bursa tersebut karena sedang dalam proses.(yuliawati)

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

8 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

13 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

45 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya