Rating Utang Naik, Indeks Semakin Melonjak

Reporter

Editor

Kamis, 23 Desember 2004 09:06 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Kenaikan rating utang Indonesia oleh lembaga pemeringkat utang internasional Standard and Poor's akan memacu pergerakan indeks hari ini, Kamis (23/12). Kenaikan rating utang menandakan kepercayaan terhadap kondisi makro ekonomi. "Dampak kenaikan rating utang ini sangat berpengaruh terhadap kepercayaan investor sehingga lebih memacu kenaikan indeks," kata analis Mega Akses Sekuritas, Hendra Bujang . Kemarin, S&P telah menaikkan peringkat utang Indonesia. Untuk peringkat utang jangka panjang dalam valas rating naik dari B menjadi B+. Sementara itu, untuk utang dalam bentuk uang lokal, naik dari B+ menjadi BB.Di samping pengaruh kenaikan rating utang, aksi window dressing di akhir tahun memberikan sumbangan terhadap kenaikan indeks. Menurut Hendra, menjelang akhir tahun, banyak pengelola dana (fund manager) dan emiten di bursa melakukan aksi window dressing, yakni aksi perbaikan harga saham oleh pelaku pasar untuk memperbaiki performa harga saham dalam portofolionya.Pada perdagangan hari ini, Hendra memperkirakan indeks bergerak di kisaran 980-1.000. Kemungkinan indeks bergerak terus naik akan sampai pekan depan. Sementara itu, pergerakan indeks terbuka peluang terjadinya aksi ambil untung. "Investor akan melakukan aksi ambil untung saat indeks mendekati 1.000, atau di kisaran 990 keatas. Sehingga probabilita indeks mencapai 1.000 akhir tahun ini sulit teralisir," kata Hendra.Untuk perdagangan hari ini, dia merekomendasikan aksi beli terhadap saham-saham unggulan seperti TLKM (Telekomunikasi Indonesia Tbk), BBCA (Bank Central Asia Tbk), BMRI (Bank Mandiri Tbk), BBRI (Bank Rakyat Indonesia Tbk) dan PGAS (Perusahaan gas Negara Tbk).Sementara itu, seiring dengan pelemahan rupiah dan pemberlakuan kenaikan harga BBM, Hendra menyarankan agar investor melepas saham-saham farmasi dan saham-saham barang dan jasa konsumer. Yuliawati-Tempo

Berita terkait

BPS: Indeks Tendensi Bisnis Kuartal III 2019 Menurun

5 November 2019

BPS: Indeks Tendensi Bisnis Kuartal III 2019 Menurun

BPS merilis angka Indeks Tendensi Bisnis pada kuartal III 2019 sebesar 105,33 menurun dari kuartal II 2019 sebesar 108,81.

Baca Selengkapnya

BPS Beberkan Kondisi Ekonomi Konsumen Kuartal IV 2016  

6 Februari 2017

BPS Beberkan Kondisi Ekonomi Konsumen Kuartal IV 2016  

Meningkatnya kondisi ekonomi konsumen di tingkat nasional terjadi di 23 provinsi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kota Pontianak Juara Pertama Tata Kelola Ekonomi Daerah

31 Januari 2017

Kota Pontianak Juara Pertama Tata Kelola Ekonomi Daerah

Kota Pontianak di peringkat teratas, sedangkan Kota Medan berada di peringkat terendah dari 32 ibu kota provinsi yang disurvei KPPOD.

Baca Selengkapnya

Bos-bos Perusahaan AS Optimistis Kepemimpinan Donald Trump

21 Januari 2017

Bos-bos Perusahaan AS Optimistis Kepemimpinan Donald Trump

Belasan bos-bos dari perusahaan dalam daftar S&P 500 optimistis atas dampak rencana pemangkasan pajak, dan belanja infrastruktur oleh Trump.

Baca Selengkapnya

Indeks Keyakinan Konsumen Menguat, Ini Angkanya

3 Februari 2016

Indeks Keyakinan Konsumen Menguat, Ini Angkanya

Bank Indonesia melaporkan optimisme konsumen semakin menguat pada Januari 2016.

Baca Selengkapnya

Suryamin Sebut Pebisnis Lebih Optimistis di Kuartal II/2015

5 Agustus 2015

Suryamin Sebut Pebisnis Lebih Optimistis di Kuartal II/2015

"Para pelaku bisnis lebih optimistis pada kuartal II/2015 terlihat dari indeks yang sebesar 105,46," ujar Suryamin di Kantor BPS.

Baca Selengkapnya

Survei: Bisnis Berbasis Gender Mengekang Pertumbuhan Ekonomi  

22 Juli 2015

Survei: Bisnis Berbasis Gender Mengekang Pertumbuhan Ekonomi  

Survei Global Women Entrepreneur Leaders Scorecard dilakukan di 31 negara.

Baca Selengkapnya

Indeks Keyakinan Konsumen Menguat Sebesar 5,4 poin

4 Juni 2015

Indeks Keyakinan Konsumen Menguat Sebesar 5,4 poin

Indeks keyakinan konsumen (IKK) pada bulan Mei 2015 menguat.

Baca Selengkapnya

Indeks Demokrasi Bukan Faktor Utama Investasi

4 Juli 2014

Indeks Demokrasi Bukan Faktor Utama Investasi

Ada juga negara yang tingkat demokrasinya rendah seperti di Singapura, namun perekonomiannya bagus.

Baca Selengkapnya

Kadin: Pemerintah Hambat Prospek Bisnis  

6 Mei 2014

Kadin: Pemerintah Hambat Prospek Bisnis  

"Investor itu kalau perlu dijemput dengan baik. Jangan dihadang dengan peraturan-peraturan begini," katanya.


Baca Selengkapnya