Besok, SBY Buka Pertemuan Menteri WTO di Bali  

Reporter

Editor

Budi Riza

Senin, 2 Desember 2013 16:57 WIB

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia akan kembali menjadi tuan rumah sebuah pertemuan internasional. Setelah sukses dalam penyelenggaraan Asia-Pacific Economy Cooperation (APEC) pada Oktober lalu, kini Konferensi Tingkat Menteri (KTM) World Trade Organization (WTO) yang ke-9 akan kembali digelar di Nusa Dua, Bali pada 3-6 Desember 2013.

Besok pagi, rencananya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan membuka pertemuan tersebut dengan didampingi oleh Dirjen WTO Roberto Azevedo dari Brasil.

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menyatakan, nantinya konferensi akan dihadiri oleh 159 menteri perdagangan dari seluruh negara anggota WTO. "Sebagai tuan rumah tugas Indonesia akan menjembatani kepentingan antara negara miskin, berkembang, dan negara maju," ujarnya, Senin 2 Desember 2013.

Menurut Gita, ada tiga hal yang akan menjadi topik bahasan utama di Bali. Di antaranya, paket kebijakan untuk negara kurang berkembang (least development countries), pemberian fasilitas perdagangan (trade facilitation), dan kebijakan soal perdagangan produk pertanian (agricultural). "Itu yang direncanakan sebagai Bali package, semoga bisa disetujui," kata dia.

Dalam paket kebijakan untuk negara berkembang, menurut Gita, ada enam poin usulan yang pada dasarnya telah mendapat lampu hijau dari semua delegasi dalam pertemuan persiapan General Council of WTO di Jenewa, Swiss beberapa waktu lalu.

Keenam poin tersebut menyangkut mekanisme pengawasan, service waiver atau pemberian fleksibilitas akses pasar jasa di negara berkembang dan negara maju bagi penyedia jasa di negara kurang berkembang, dan penerapan dokumen asal barang (rules of origin) yang lebih sederhana.

Ada juga usul perpanjangan fleksibilitas akses pasar (extension of temporary waiver of trades), pemberian preferensi bebas tarif dan kuota kepada pada negara kurang berkembang, serta akses pasar yang lebih luas pada produk kapas dari negara-negara kurang berkembang di Afrika.

Adapun beberapa proposal dari negara-negara berkembang termasuk Indonesia di sektor pertanian di antaranya adalah menyangkut subsidi bagi produk pertanian dari negara berkembang dan negara maju sehingga kompetisi ekspor menjadi lebih adil.

PINGIT ARIA

Berita terkait

Akhir Pekan, Harga Emas Antam Tembus Rp 1.350.000 per Gram

1 hari lalu

Akhir Pekan, Harga Emas Antam Tembus Rp 1.350.000 per Gram

Harga emas PT Aneka Tambang atauharga emas Antam melonjak ke level Rp 1.350.000 per gram dalam perdagangan akhir pekan, Sabtu, 18 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

1 hari lalu

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

Menteri Airlangga menyatakan IA-CEPA pada tahun 2020 telah berhasil menggenjot nilai perdagangan Indonesia dan Australia melonjak hingga 90 persen.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

2 hari lalu

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

Kemendag berencana memanfaatkan perjanjian dagang bilateralnya dengan Cile untuk meningkatkan ekspor ke Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

3 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melanjutkan pergerakan positifnya

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

3 hari lalu

Kementerian Perdagangan Antisipasi Fenomena Alih Mitra Dagang di Pasar Global

Kementerian Perdagangan mengungkapkan saat ini fenomena alih mitra dagang sejumlah negara telah mempengaruhi ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

3 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

4 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

4 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Naik ke Angka Rp 1,33 Juta per Gram

4 hari lalu

Harga Emas Antam Naik ke Angka Rp 1,33 Juta per Gram

Harga emas Antam pada Rabu pagi, naik sebesar Rp 8.000 per gram, sehingga menjadi Rp 1.332.000 (Rp 1,33 juta) per gram.

Baca Selengkapnya