Kadin Sarankan Pemerintah Tekan Impor  

Rabu, 27 November 2013 12:58 WIB

Ketua Umum KADIN Indonesia, Suryo Bambang Sulisto. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Suryo Bambang Sulisto, mengimbau pemerintah untuk mempertimbangkan kembali kebijakan pengetatan moneter. Menurut dia, pengetatan bisa menghambat investasi dan upaya untuk menekan impor.

"Investasi harus jalan terus karena kita perlu menciptakan lapangan kerja. Jadi, kami mengimbau pemerintah untuk mempertimbangkan kembali kebijakan uang ketat," kata Suryo dalam diskusi bertajuk "Sustainable Business Dialogue," di Jakarta, Rabu, 27 November 2013.

Selain itu, pemerintah harus mempertimbangkan kembali kebijakan ini karena Indonesia masih perlu mengejar ketertinggalan, baik pada pembangunan infrastruktur maupun upaya membangun hilirisasi industri yang akan menjadi substitusi impor. "Ini yang harus utama jadi prioritas sehingga kita bisa mengurangi impor," katanya.

Bila mau mengetatkan kebijakan impor, menurut Suryo, pemerintah tidak bisa memukul rata pemberlakuan kebijakan itu ke semua sektor. Menurut dia, pemerintah harus memilih prioritas sektor mana yang akan terkena kebijakan pengetatan moneter tersebut. "Kalau sudah over heated harus diketatkan, jangan diketatkan semua," katanya. Sektor properti dan keuangan disebut dia sebagai sektor yang harus mengalami pengetatan.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi, mengakui kebijakan pengetatan dilakukan memang untuk memperbaiki keseimbangan neraca perdagangan. Namun, ia menegaskan bahwa pengetatan uang jangan dilakukan secara menyeluruh pada semua sektor industri.

"Tapi pengetatan jangan membabi-buta karena akan menimbulkan inflasi, apalagi kalau kita belum punya sendiri industrinya. Ada barang yang kita perlukan, tidak usah diketatkan. Di lain pihak, yang tidak kita perlukan diketatkan," kata dia.

Menurut Bambang, pemerintah harus menggenjot industri yang memproduksi barang-barang dalam negeri sehingga ketergantungan impor bisa berkurang. "Misalnya barang elektronik, untuk apa masih impor. Justru kita harus dorong produksi dalam negeri, jangan diperketat," katanya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Muhammad Chatib Basri mengatakan periode Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014 akan berfokus pada stabilisasi ekonomi. Menurut dia, APBN 2014 tidak berfokus untuk mendorong pertumbuhan. Sebab, jika fokus untuk mendorong pertumbuhan, maka fundamental tidak terjaga.

ANANDA TERESIA

Berita Lainnya:
Inilah Alasan Hakim MA Menghukum dr Ayu
Popularitas Jokowi Melejit, LSI: Masyarakat Aneh
Indonesia Bantu Cina Mata-matai Australia
Lagu Rhoma Irama Dijadikan Rujukan Mahasiswa Dunia







Berita terkait

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

2 hari lalu

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Alasan Bea Cukai menahan 9 supercar milik pengusaha Malaysia, Kenneth Koh

Baca Selengkapnya

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

3 hari lalu

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

Jusuf Kalla dikenal sebagai pengusaha keturunan Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Group, sebelum menjadi politisi, dua kali sebagai wapres.

Baca Selengkapnya

Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam

4 hari lalu

Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam

Banjir menyebabkan jalan nasional di Sumatera Barat terputus. Kadin khawatir akan terjadi ancaman pada pasokan komoditas.

Baca Selengkapnya

Kadin Indonesia Bentuk Lembaga Mediasi Sengketa Bisnis

10 hari lalu

Kadin Indonesia Bentuk Lembaga Mediasi Sengketa Bisnis

Kadin Indonesia fasilitasi penyelesaian sengketa bisnis lewat lembaga mediasi baru. Layanan ini gratis bagi UMKM.

Baca Selengkapnya

Kadin Sebut Swasembada Air Harus jadi Program Utama Pemerintah: Ada di Visi Misi Prabowo-Gibran

11 hari lalu

Kadin Sebut Swasembada Air Harus jadi Program Utama Pemerintah: Ada di Visi Misi Prabowo-Gibran

Waketum Kadin Indonesia Bidang Perindustrian, Bobby Gafur Umar, menyebut bahwa ketersediaan air harus jadi perhatian pemerintah.

Baca Selengkapnya

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

11 hari lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

15 hari lalu

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah agar berhati-hati dalam pembentukan Badan Otorita Penerimaan Negara.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

16 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

17 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

18 hari lalu

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

Pengusaha beri Rp 23 miliar. Masing-masing pemain Timnas U-23 Indonesia akan dapat bonus berkisar Rp 605,2 juta.

Baca Selengkapnya