Gas Mahakam Bocor, SKK Migas Jamin Produksi Aman
Editor
Fery Firmansyah
Senin, 11 November 2013 11:40 WIB
“Gas yang menyembur merupakan tipe gas dangkal, yang pembentukannya berbeda dengan yang ada di perut bumi,” katanya. Yanin juga memastikan gas yang dikeluarkan tersebut tidak berbahaya terhadap lingkungan. “Kami pantau terus terkait dampak lingkungannya,” ujarnya.
Sebelumnya, semburan gas dangkal terjadi di sumur TN-C414 di Delta Mahakam pada Jumat pekan lalu. Hingga Senin, 11 November 2013, semburan tersebut belum bisa dihentikan oleh operator, Total E&P Indonesie.
Blok Mahakam merupakan penghasil gas terbesar di Indonesia dengan rata-rata produksi 1,7 miliar kaki kubik per hari. Selain gas, lapangan ini memproduksi minyak mentah sebesar 69 ribu barel. Gas yang diproduksi kemudian diolah untuk dijadikan gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) lalu diekspor ke Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan.
Juru bicara Total E&P Indonesie, Kristanto Hartadi, menyatakan pihaknya mendatangkan tim ahli dari Eropa untuk menangani semburan gas tersebut. “Selain itu, ada tim bantuan dari Amerika, Wattenbarger Wells Construction, untuk membantu mengatasi semburan gas ini,” ujarnya. Total belum bisa mengidentifikasi penyebab semburan gas tersebut.
GALVAN YUDISTIRA
Terpopuler
Ini Curhat Suami Mantan Hakim Vica kepada Tempo
Ical Bersedia Tanggung Utang Hikmat
Ratu Atut Histeris Saat Suami Masuk Keranda
Negara Tetangga Terlibat Kecelakaan MI-17 TNI?
5 Langkah Amankan Jaringan Wi-Fi
Situs Perselingkuhan Diblokir di Singapura
Sebelumnya, semburan gas dangkal terjadi di sumur TN-C414 di Delta Mahakam pada Jumat pekan lalu. Hingga Senin, 11 November 2013, semburan tersebut belum bisa dihentikan oleh operator, Total E&P Indonesie.
Blok Mahakam merupakan penghasil gas terbesar di Indonesia dengan rata-rata produksi 1,7 miliar kaki kubik per hari. Selain gas, lapangan ini memproduksi minyak mentah sebesar 69 ribu barel. Gas yang diproduksi kemudian diolah untuk dijadikan gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) lalu diekspor ke Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan.
Juru bicara Total E&P Indonesie, Kristanto Hartadi, menyatakan pihaknya mendatangkan tim ahli dari Eropa untuk menangani semburan gas tersebut. “Selain itu, ada tim bantuan dari Amerika, Wattenbarger Wells Construction, untuk membantu mengatasi semburan gas ini,” ujarnya. Total belum bisa mengidentifikasi penyebab semburan gas tersebut.
GALVAN YUDISTIRA
Terpopuler
Ini Curhat Suami Mantan Hakim Vica kepada Tempo
Ical Bersedia Tanggung Utang Hikmat
Ratu Atut Histeris Saat Suami Masuk Keranda
Negara Tetangga Terlibat Kecelakaan MI-17 TNI?
5 Langkah Amankan Jaringan Wi-Fi
Situs Perselingkuhan Diblokir di Singapura
