Rupiah Terimbas Sentimen Negatif Global  

Jumat, 8 November 2013 17:28 WIB

Uang rupiah. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Sentimen negatif yang terjadi pada pasar keuangan global menjadi katalis penekan rupiah. Pada transaksi pasar uang hari ini, rupiah ditutup kembali melemah 20 poin (0,18 persen) ke level 11.410 per dolar Amerika.

Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta, mengatakan pasar finansial berguguran setelah bank sentral Eropa (ECB) memangkas suku bunganya dari 0,50 persen menjadi 0,25 persen. "Pemangkasan suku bunga ECB menjadi pendorong pelemahan mata uang euro yang berimbas ke mata uang regional."

Harapan deflasi dan resesi kembali santer dibicarakan setelah pada Oktober lalu inflasi zona euro diumumkan hanya tumbuh 0,7 persen year on year, sementara tingkat pengangguran naik menuju level tertinggi sepanjang masa.

Dengan jarak menuju dasar tinggal 25 basis poin lagi, ECB mungkin akan mengikuti bank sentral Amerika atau bank sentral Jepang untuk melakukan pelonggaran moneter.

Di sisi lain, dolar kembali menguat seteah Produk Domestik Amerika kuartal ketiga diumumkan tumbuh 2,8 persen year on year. Pada saat yang sama, angka klaim pengangguran Oktober menurun drastis.

"Hal itu memicu ekspektasi perekonomian Amerika pulih lebih cepat dan dengan sendirinya memunculkan kekhawatiran percepatan pemangkasan stimulus The Fed," ungkap Rangga.

Hingga pukul 17.15 WIB, mata uang euro diperdagangkan di level US$ 1,3429, pound sterling diperdagangkan di US$ 1,6073, dan yen 98,21 per dolar. Sementara itu, Sing$ 1,2427 per dolar, HK$ 7,7517 per dolar, dan yuan 6,0908 per dolar.


PDAT | M. AZHAR

Berita terkait

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

1 jam lalu

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

Yusuf Mansyur mengklaim investasi syariah paytren tidak menjadi tempat pencucian uang, dia tidak tergoda dengan uang yang dianggap tidak benar

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

1 hari lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

1 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

2 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

5 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

7 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

9 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

9 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

10 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya