Pembangkit Tenaga Surya Rp 3 Triliun Dilelang  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Senin, 4 November 2013 14:21 WIB

Menteri ESDM Jero wacik didampingi Bupati Karangasem, Wayan Geredeg, meninjau lokasi panel surya Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Karangasem Bali. TEMPO/Rofiqi Hasan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menggelar lelang terbuka untuk 80 proyek pembangkit tenaga surya dengan total kapasitas 142 megawatt (MW) sejak 31 Oktober 2013 kemarin. Lelang akan dibuka selama 14 hari, kemudian diseleksi dan dievaluasi untuk menemukan pemenang proyek. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Rida Mulyana, mengatakan pengumuman pemenang proyek dijadwalkan sekitar akhir Desember 2013. "Kemudian konstruksi sekitar enam bulan, dan saya harapkan tahun depan semua sudah bisa beroperasi," ujarnya, Senin, 4 November 2013.

Diperkirakan nilai total investasi seluruh proyek itu sekitar Rp 3 triliun dengan skema independent power producer (IPP). "Nilai proyeknya yang akan kami lelang, karena ini tidak menggunakan APBN, jadi kerja sama pembangkit swasta dan akan berbisnis dengan PLN," ujarnya.

Para peserta lelang, Rida melanjutkan, mesti mencantumkan ketersediaan lahan. "Jangan mereka baru mencari lahan setelah menang, itu kan mengganggu," ujarnya. Ia memperkirakan pembangkit dengan kapasitas 1 MW akan dibuat di atas lahan 1,2-1,5 hektare. Selain itu, investor juga harus menyampaikan kemampuan teknis perusahaan, misalnya akun ekstra 10 persen dari total investasi yang mereka ajukan.

Rida mengatakan, lokasi pembangunan PLTS tersebut tersebar di 80 titik di Indonesia. Sebanyak 50 pembangkit akan dibangun di Indonesia timur, yang meliputi Sulawes Utara, Gorontalo, Sulawes Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, dan Papua. Kemudian 18 unit pembangkit di Indonesia bagian barat, seperti di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, dan Jawa Timur. Sedangkan 12 pembangkit lainnya tersebar di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.

Untuk menarik minat investor, pemerintah juga telah menetapkan harga patokan tertinggi listrik surya sebesar US$ 25 sen per kilowatt hour (kWh). Harga listrik bisa mencapai US$ 30 sen/kWh jika tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) PLTS minimal 40 persen. Harga listrik matahari sudah termasuk seluruh biaya interkoneksi dari PLTS ke titik interkoneksi di jaringan milik PLN.

AYU PRIMA SANDI

Berita terkait

BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital

17 jam lalu

BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital

BNPT menggencarkan asesmen dan sosialisasi Pedoman Pelindungan Sarana Prasarana Objek Vital yang strategis dalam Pencegahan Tindak Pidana Terorisme setelah melakukan serangkaian asesmen venue pendukung acara Word Water Forum Ke-10.

Baca Selengkapnya

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

23 hari lalu

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.

Baca Selengkapnya

Bangun Pembangkit hingga Suplai Material, Walhi Prediksi Lingkungan Sekitar IKN Tambah Rusak

53 hari lalu

Bangun Pembangkit hingga Suplai Material, Walhi Prediksi Lingkungan Sekitar IKN Tambah Rusak

Walhi memprediksi kerusakan lingkungan di sekitar IKN akan semakin parah buntut banyak proyek seperti pembangkit listrik hingga suplai material.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan, Pertamina NRE Gandeng Hitachi Energy

23 Januari 2024

Kembangkan Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan, Pertamina NRE Gandeng Hitachi Energy

Pertamina NRE bekerja sama dengan Hitachi Energy mengembangkan inovasi konservasi energi dan sistem ketenagalistrikan yang ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Bauran Energi Terbarukan Rendah, IESR Dorong PLTS dan Minta Komitmen Politik

17 Januari 2024

Bauran Energi Terbarukan Rendah, IESR Dorong PLTS dan Minta Komitmen Politik

Institute for Essential Services Reform (IESR) mengatakan pemerintah mesti bisa memanfaatkan sisa waktu dua tahun mengejar target bauran energi terbarukan sebesar 23 persen.

Baca Selengkapnya

Sumitomo dan Jawa Barat Sepakati Groundbreaking TPPAS Legoknangka Semester I 2024

20 Desember 2023

Sumitomo dan Jawa Barat Sepakati Groundbreaking TPPAS Legoknangka Semester I 2024

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Sumitomo Corporation, serta PLN menandatangani nota kesepahaman pembangunan TPPAS Legoknangka di sela KTT ASEAN-Jepang.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tak Hilangkan Batu Bara dalam Waktu Dekat Meski Targetkan NZE, Begini Penjelasan Kementerian ESDM

1 Desember 2023

Pemerintah Tak Hilangkan Batu Bara dalam Waktu Dekat Meski Targetkan NZE, Begini Penjelasan Kementerian ESDM

Batu bara yang tidak dipakai untuk bahan baku pembangkit bisa dimanfaatkan dalam bentuk yang sudah diolah dan lebih hijau melalui proses hilirisasi.

Baca Selengkapnya

PLN Resmikan 21 Green Hydrogen Plants: Terbanyak di Asia Tenggara

21 November 2023

PLN Resmikan 21 Green Hydrogen Plants: Terbanyak di Asia Tenggara

PT PLN (Persero) meresmikan 21 unit Green Hydrogen Plant (GHP) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Berharap PLTS Cirata Bisa Menarik Investor Lirik Proyek EBT di RI

16 November 2023

Pemerintah Berharap PLTS Cirata Bisa Menarik Investor Lirik Proyek EBT di RI

M. Pradana Indraputra menilai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata memacu pertumbuhan ekosistem investasi hijau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN: 75 Persen Penambahan Kapasitas Pembangkit Berbasis Energi Terbarukan

14 November 2023

Dirut PLN: 75 Persen Penambahan Kapasitas Pembangkit Berbasis Energi Terbarukan

Dirut PLN menyebut, dalam RUPTL yang sedang disusun, 75 persen penambahan kapasitas pembangkit yaitu berbasis pada energi baru terbarukan.

Baca Selengkapnya