TEMPO Interaktif, Jakarta:PT Federal International Finance (FIF) anak perusahaan PT Astra Internasional Tbk., menerbitkan obligasi senilai Rp 1 triliun untuk pengembangan usaha pembiayaan kredit kepemilikan sepeda motor. Obligasi yang diterbitkan terdiri dari lima seri yakni, obligasi seri A yang berjumlah maksimal Rp 250 miliar dengan bunga berkisar 7,875-8,375 persen, pembayaran dilakukan pada hari ke-366. Obligasi seri B berjumlah maksimal Rp 100 miliar dengan bunga 8,875-9,375 persen, pembayaran dilakukan pada bulan ke-18. Obligasi seri C dengan jumlah maksimal Rp 250 miliar memiliki bunga tetap antara 9,5 persen-10 persen. Pembayaran obligasi dilakukan pada akhir bulan ke-24. Obligasi seri D berjumlah maksimal Rp 150 miliar dengan bunga tetap dikisaran 9,875 persen-10,375 persen. Pembayaran dilakukan pada akhir bulan ke-30. Dan obligasi seri E berjumlah maksimal Rp 250 miliar dengan bunga tetap 10,50 persen-11 persen dengan pembayaran dilakukan pada akhir bulan ke-36. Menurut Ida Purwaningsih Lunardi, Presiden Direktur FIF, penerbitan obligasi ini merupakan yang kelima. Sebelumnya, obligasi keempat dikeluarkan sebesar Rp 500 miliar. Selama ini perseroan telah melakukan kewajiban pembayaran pokok dan bunga atas obligasi pertama, kedua, dan ketiga, secara tepat waktu dan tanpa kesulitan apapun, ujarnya. Sedangkan, untuk obligasi keempat pembayaran bunga pertama baru akan dilaksanakan pada tanggal 17 Desember, sesuai jadwal yang telah ditentukan. Sampai saat ini, perseroan telah membayar pelunasan kewajiban bunga sebesar Rp 536,456 miliar. Saat ini FIF memiliki peringkat (rating) single A dan stable outlook dari Pefindo. Penerbitan obligasi ini akan dicatatkan di bursa efek Surabaya dengan menggunakan laporan keuangan periode Juni 2004. Sampai dengan Oktober 2004, tercatat laba bersih perseroan sebesar Rp 321 miliar, meningkat 80 persen dari periode sebelumnya, tahun 2003 sebesar Rp 178 miliar. Sampai Oktober 2004, pendapatan perseroan sebesar Rp 1,34 triliun atau mengalami kenaikan 59 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2003 sebesar Rp 843 miliar. Adapun pada Oktober 2004 pendapatan yang berasal dari kredit penjaminan sebanyak 64,32 persen atau meningkat 24 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2003 sebanyak 51,78 persen. (yuliawati)