TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah minimnya sentimen negatif, bursa saham dalam negeri justru gagal melanjutkan reli penguatan selama sepekan terakhir. Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hari ini melemah 65,43 poin (1,43 persen) menuju level 4.512,74.
Analis dari MNC Securities, Reza Nugraha mengatakan investor memanfaatkan situasi minim sentimen negatif untuk melakukan aksi ambil untung (profit taking). Persepsi itu pula yang dialami oleh investor asing sehingga mereka pun berpikir inilah waktu yang tepat untuk melakukan aksi jual. "Total nett sell asing kemarin mencapai Rp 1,1 triliun menjadi pemberat IHSG.”
Aksi jual banyak terjadi pada saham-saham berkapitalisasi besar yang selama beberapa terakhir telah naik signfikan sebagai penggerak bursa. Beberapa saham dinilai sudah terlalu mahal sehingga menjadi alasan untuk melepas aset.
Hanya saham sektor pertanian yang tetap positif sebesar 2,1 persen. Meningkatnya kebutuhan impor CPO dari India menjadi katalis positif yang menggerakkan permintaan sektor tersebut. Saham yang sudah berpindah tangan hari ini sebanyak 3,1 miliar lembar saham senilai Rp 3,9 triliun, dengan frekuensi 121,8 ribu kali transaksi.
Bursa regional ditutup bervariasi. Shanghai dan Hangseng masing-masing melemah 0,83 persen dan 0,52 persen, sementara indeks Nikkei tercatat naik 0,13 persen, dan Kospi juga menguat 0,15 persen.