Kapal Feri Bakauheni-Merak di Selat Sunda. ANTARA/Kristian Ali
TEMPO.CO, Merak - Kementerian Perhubungan menyatakan produktivitas penyeberangan di lintas Merak-Bakauheni naik setiap tahunnya. "Ada kenaikan 5-9 persen per tahun, jadi kenaikan tarif tidak masalah," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Suroyo Alimoeso, di kapal motor penumpang (KMP) Dharma Rucitra I, Jumat, 18 Oktober 2013.
Suroyo menjelaskan, lintasan Merak-Bakauheni selalu padat selama 24 jam. Dalam kondisi sepi, tercatat ada 3.000-3.500 kendaraan yang diseberangkan dalam satu hari.
Adapun kapal yang memiliki izin beroperasi di lintas tersebut ada 44 kapal. Namun, dalam kenyataannya, Suroyo mengungkapkan, hanya 30 kapal yang beroperasi dalam satu periode. Sebab, ada kapal yang sudah harus diperbaiki, pahadal baru dua kali beroperasi. "Entah karena umur kapal atau perawatannya yang kurang bagus," ucapnya.
Dia berharap kehadiran KMP Dharma Rucitra I mampu meningkatkan kemampuan penyeberangan Merak-Bakauheni. Menurut Suroyo, pemerintah terlambat mengantisipasi kebutuhan kapal karena kurangnya anggaran.
Suroyo mengungkapkan di Indonesia ada 210 lintasan penyeberangan. Kementerian Perhubungan berkomitmen menghubungkan 17 ribu pulau yang ada. Ia mengatakan, diharapkan akhir 2013 atau 2014, pembangunan kapal dan dermaga selesai untuk penyeberangan antarpulau di Indonesia. "Biar lagu Dari Sabang Sampai Merauke benar-benar nyata," ucapnya.
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.