Prototipe kereta monorel buatan Indonesia terparkir di hanggar PT. Melu Bangun Wiweka, Tambun, Bekasi, Jawa Barat, (4/2). Monorel ini lebih ekonomis hingga 75 persen dibanding produk luar negeri. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Jakarta Monorail, Sukmawaty Syukur, mengatakan jalur blue line akan dibangun terlebih dahulu. Proyek sepanjang sepanjang 13,7 kilometer tersebut akan selesai dalam tiga tahun. “Itu yang akan dibangun mulai 16 Oktober mendatang,” kata dia dalam konferensi pers di Hotel Shangri-la, Kamis, 3 Oktober 2013.
Proyek monorel dikembangkan sebagai sistem mass rapid transit berbentuk kereta rel tunggal. Jalur monorel akan terbagi dua yakni green line dan blue line. Jalur green line sepanjang 14,3 kilometer memiliki 16 stasiun dari Palmerah Jakarta Barat menuju Kuningan Jakarta Selatan, melalui Jalan Jenderal Sudirman. Sedangkan blue line sepanjang 13,7 kilometer menghubungkan Kampung Melayu Jakarta Timur hingga Grogol Jakarta Barat melalui 14 stasiun.
Komisaris Utama PT Jakarta Monorail, Edward Soeryadjaya, menyatakan telah menggandeng China Communications Construction Company Ltd., (CCCC), perusahaan milik pemerintah Cina. Dia mengatakan Jakarta Monorail akan mengimpor 200 gerbong kereta dari Cina. Dari jumlah tersebut, 30 di antaranya akan diimpor utuh. "Selebihnya akan dirakit di Indonesia."
Executive President CCCC International, Mo Wenhe, mengatakan investasi di proyek monorel itu merupakan langkah tepat."Kami berharap dapat membagi pengalaman dalam membangun proyek infrastruktur berskala besar," ucapnya.
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.