Pemilihan ICAO, Indonesia Kalah dari Malaysia  

Rabu, 2 Oktober 2013 11:47 WIB

Menteri Perhubungan, EE Mangindaan. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan menyatakan Indonesia gagal menjadi anggota dewan International Civil Aviation Organization (ICAO). Dalam pemungutan suara untuk memilih anggota ICAO dalam Sidang Majelis ICAO di Montreal, Kanada kemarin, Indonesia hanya mendapatkan 97 suara.

"Itu belum mencukupi," kata Ketua Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan, melalui pesan singkat, Rabu, 2 Oktober 2013.

Bambang menjelaskan, perolehan suara tersebut belum mampu menggungguli 13 calon anggota dari negara lain, termasuk Malaysia yang posisinya tepat berada di atas Indonesia dengan perolehan 128 suara. Adapun negara dengan perolehan suara terbesar adalah Uni Emirat Arab (158 suara), Korea Selatan (156 suara), dan Republik Dominika (156 suara).

Berdasarkan situs resmi www.icao.int, total ada 36 anggota ICAO yang dibagi dalam tiga bagian. Bagian pertama adalah negara yang memiliki kepentingan utama dalam transportasi udara, bagian kedua negara yang memberikan kontribusi terbesar terhadap penyediaan fasilitas sipil navigasi udara internasional, dan bagian ketiga adalah negara representasi geografis di transportasi udara.

Negara anggota bagian pertama meliputi Australia, Brasil, Kanada, Cina , Prancis , Jerman , Italia, Jepang, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat. Sedangkan bagian kedua terdiri dari Argentina, Mesir, India, Meksiko, Nigeria, Norwegia, Portugal, Arab Saudi , Singapura, Afrika Selatan, Spanyol, dan Venezuela. Indonesia sendiri berebut posisi di bagian ketiga, namun kalah suara dari Malaysia. Anggota bagian ketiga yang terpilih adalah Bolivia, Burkina Faso, Kamerun, Cile, Republik Dominika, Kenya, Libya, Malaysia, Nikaragua, Polandia, Republik Korea, Uni Emirat Arab, dan Tanzania .

Sebelumnya Menteri Perhubungan, Evert Erenst Mangindaan, menyebut pada Maret silam, Indonesia dan ICAO mengumumkan proyek untuk meningkatkan manajemen serta mengurangi emisi karbon penerbangan. Proyek yang dimulai pada 2014 itu akan diterapkan dalam periode tiga tahun. Ia menuturkan, hasil audit terbaru ICAO menunjukkan tingkat rata-rata kepatuhan Indonesia 82,3 persen.

MARIA YUNIAR

Topik Terhangat

Edsus Lekra |Senjata Penembak Polisi| Mobil Murah |Info Haji| Kontroversi Ruhut Sitompul

Berita Terpopuler
Pemerintah AS 'Tutup', Siapa yang Paling Terdampak?
Obama: Anda yang Berseragam Tetap Bertugas
Anggaran Buntu, Pemerintah AS Akhirnya `Shutdown`
Holly Angela Ditemukan dengan Tangan Terikat
Melongok Lobi Meja Makan Ala Jokowi

Berita terkait

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

2 jam lalu

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

Proyek peningkatan dan pengembangan Stasiun Tanah Abang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

6 jam lalu

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengklaim bahwa keselamatan dan keamanan pelayaran kapal Indonesia telah diakui dunia internasional.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

18 jam lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

18 jam lalu

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.

Baca Selengkapnya

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

2 hari lalu

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

3 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

3 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

3 hari lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya