Pemilik Saham Protes Langkah PT Newmont

Reporter

Kamis, 26 September 2013 13:26 WIB

Lokasi tambang terbuka milik PT Newmont Nusa Tenggara di Batu Hijau, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Tambang di Batu Hijau yang mulai beroperasi secara penuh pada Maret tahun 2000 tersebut menghasilkan 4,87 kilogram tembaga dan emas sebesar 0,37 gram dari setiap ton bijih yang diolah. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Mataram - Direktur PT Daerah Maju Bersaing (PT DMB) Andy Hadianto meminta PT Newmont Nusa Tenggara (PT. NNT) berkominukasi dengan pemerintah daerah maupun mitra usahanya berkaitan dengan apapun langkah yang akan dilakukannya.

Andy juga mengatakan, PT NTT, perlu melakukan studi kelayakan atas pendirian smelter (pabrik prosesing konsentrat) di Sumbawa. ”Ini persoalan komunikasi. Kami belum pernah diajak bicara. Tidak bisa begitu saja tambang ditutup,” kata Andy kepada wartawan di Mataram, Kamis, 26 September 2013.

PT DMB adalah perusahaan daerah, yang merupakan konsorsium antara Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa, dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Di dalamnya juga ikut bergabung PT Multi Capital, anak perusahaan Bakrie Group.

Melalui proses divestasi, PT MDB sudah mengambil alih 24 persen saham PT NNT senilai US $ 865 juta, atau sekitar Rp 8,6 triliun. Rencananya, masih ada sisa 7 persen saham PT NNT yang masih harus dilepaskan, nilainya US $ 245 juta atau sekitar Rp 2,45 triliun.

Menurut Andy, sebagai bagian dari pemilik saham, PT. NTT seharusnya membicarakannya dengan PT. DMB. Tidak langsung mengeluarkan pernyataan, yakni akan menutup pertambangan di kawasan Batu Hijau, Kabupaten Sumbawa Barat.

Andy menegaskan, pemerintah akan memperhitungkan untung-ruginya jika sebuah perusahaan tambang ditutup. ”Tidak mudah untuk begitu saja menutup operasi tambangnya,” ujar dia.

Pada Selasa, 17 September 2013 lalu, Presiden Direktur PT NNT Martiono Hadianto mengeluarkan memo internal di lingkungan kerja tambang Batu Hijau. Intinya, terkait dengan kemungkinan dihentikannya operasi tambang Batu Hijau jika ekspor konsentrat tembaga tidak diizinkan lagi.

Martiono mengatakan, dari penjualan konsentrat ke smelter di Gresik, tidak akan menghasilkan pendapatan yang cukup untuk dapat terus melanjutkan operasi tambang Batu Hijau.

”Dengan kondisi seperti ini, kita harus membuat rencana darurat dalam hal ekspor konsentrat tembaga tidak diizinkan lagi,” kata Martiono seperti tertuang dalam memo, yang copy-nya diperoleh Rabu, 18 September 2013.

SUPRIYANTHO KHAFID

Berita terkait

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

4 hari lalu

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

Kontrak Freeport adalah salah satu kontrak pertambangan terbesar dan paling signifikan di dunia, yang terletak di Provinsi Papua, Indonesia.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

5 hari lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

6 hari lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

9 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

9 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

11 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

14 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

17 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

19 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

35 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya