400 Ton Timah Bursa Komoditas Derivatif Dikapalkan  

Kamis, 26 September 2013 13:13 WIB

Industri timah. REUTERS/Dwi Sadmoko

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 250 ton timah dengan nilai ekspor US$ 5,5 juta telah dikapalkan melalui Pelabuhan Muntok, Provinsi Bangka Belitung, kemarin. Kepala Biro Analisis Pasar Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Mardjoko, yang menyaksikan langsung dua pengapalan perdana tersebut, menyebutkan bahwa proses jual-beli timah melalui bursa nasional sejauh ini berjalan cukup baik.

Hasil produksi PT Timah itu akan dikapalkan ke negara tujuan, antara lain Jepang, Cina, dan Singapura. Pengiriman tersebut merupakan yang kedua sejak perdagangan timah hanya dibuka melalui bursa nasional.

Sebelumnya, pada Sabtu pekan lalu, telah dilakukan pengapalan ekspor timah hasil transaksi perdana melalui Bursa Komoditas Derivatif Indonesia (BKDI). Sebanyak 150 ton senilai US$ 3,4 juta saat itu dikirim melalui pelabuhan Pangkalan Balam, Provinsi Bangka Belitung. Adapun negara tujuan ekspornya yaitu Belanda, Amerika Serikat, Jepang, dan Singapura.

Lebih jauh Mardjoko menyatakan, prinsip perdagangan melalui bursa adalah perdagangan bebas dan adil, yang semua pihak, baik penjual maupun pembeli, bebas bertransaksi tanpa ada pembatasan. "Transaksi juga dapat dilakukan secara multilateral, di mana banyak penjual dan pembeli, sehingga tidak ada pihak yang melakukan praktek monopoli," ujarnya, Kamis, 26 September 2013.

Perdagangan timah oleh bursa berjangka ini diklaim lebih aman, karena didukung oleh Lembaga Kliring Timah sebagai lembaga penjaminan dan penyelesaian transaksi timah. Selain itu, Lembaga Kliring Timah, Kelembagaan Pergudangan (PT BGR), dan Lembaga Surveyor (PT Sucofindo dan Surveyor Indonesia) juga membantu memastikan bahwa timah yang disimpan dan diperdagangkan telah sesuai dengan spesifikasi mutu yang telah ditetapkan dalam kontrak fisik timah.

Sejak diluncurkan oleh Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan pada tanggal 30 Agustus 2013, harga timah batangan saat ini telah mengalami kenaikan sebesar 7,3 persen. Perhitungan kenaikan ini berdasarkan harga per 20 September 2013 yang mencapai US$ 23.195 per ton, dibandingkan dengan harga saat peluncuran per 30 Agustus 2013 sebesar US$ 21.51 per ton.

PINGIT ARIA

Berita Terpopuler:

Lurah Susan Didemo, Grace Tiaramudi Dipuji Warga
Jokowi: Lurah Susan Tak Akan Dipindah
Temui Warga, Lurah Susan: Ada Satu Poin Penting
Ini Pengakuan Tersangka Penyekap Penjual Kopi
Biaya Rumah Sakit Dul Tak Dibayar Asuransi


Berita terkait

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

2 hari lalu

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

Berikut sederet mobil Harvey Moeis yang telah disita Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Setelah Harvey Moeis, Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Kasus Korupsi Timah Termasuk Pejabat Pemerintahan Bangka Belitung

2 hari lalu

Setelah Harvey Moeis, Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Kasus Korupsi Timah Termasuk Pejabat Pemerintahan Bangka Belitung

Usai Harvey Moeis, Kejagung kembali menetapkan lima tersangka kasus tindak pidana korupsi PT Timah Tbk tahun 2015 sampai 2022.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Dirut PT RBT Anggap Pengoperasian Kembali Smelter yang Disita Kejagung dalam Kasus Korupsi Timah Sudah Tepat

5 hari lalu

Kuasa Hukum Dirut PT RBT Anggap Pengoperasian Kembali Smelter yang Disita Kejagung dalam Kasus Korupsi Timah Sudah Tepat

Kuasa hukum Direktur PT Refined Bangka Tin memberi penjelasan soal smelter timah PT RBT yang disita oleh Kejagung.

Baca Selengkapnya

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

6 hari lalu

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

Kejagung menjelaskan kerugian kasus korupsi timah yang mencapai Rp 271 Triliun.

Baca Selengkapnya

Setelah Disita, Kejagung Izinkan Smelter Timah Harvey Moeis dan 4 Smelter Lain Kembali Beroperasi

6 hari lalu

Setelah Disita, Kejagung Izinkan Smelter Timah Harvey Moeis dan 4 Smelter Lain Kembali Beroperasi

Kejaksaan Agung mengizinkan lima smelter timah, termasuk mlik Harvey Moeis PT RBT untuk kembali beroperasi setelah disita penyidik.

Baca Selengkapnya

Demo Tolak Tambang Timah di Kantor Gubernur Bangka Belitung, Walhi: Setop IUP Baru

6 hari lalu

Demo Tolak Tambang Timah di Kantor Gubernur Bangka Belitung, Walhi: Setop IUP Baru

Walhi menyebut fakta kacaunya tata kelola timah di Bangka Belitung juga dapat dilihat dari perubahan peradaban masyarakat adat.

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

7 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 5 Perusahaan Smelter Termasuk PT RBT

7 hari lalu

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 5 Perusahaan Smelter Termasuk PT RBT

Penyidik gabungan dari Kejaksaan Agung menyita 5 perusahaan smelter kasus korupsi timah ilegal, salah satunya PT Refined Bangka Tin (PT RBT).

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Ungkap Kondisi Harvey Moeis Setelah jadi Tersangka dan Ditahan Kejagung: Masih Syok

8 hari lalu

Kuasa Hukum Ungkap Kondisi Harvey Moeis Setelah jadi Tersangka dan Ditahan Kejagung: Masih Syok

Keadaan Harvey Moeis yang masih syok jika dirinya menjadi salah satu tersangka kasus PT Timah Tbk.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Ungkap Ada Perjanjian Pisah Harta Antara Sandra Dewi dan Harvey Moeis

8 hari lalu

Kuasa Hukum Ungkap Ada Perjanjian Pisah Harta Antara Sandra Dewi dan Harvey Moeis

Harvey Moeis dan Sandra Dewi melakukan pisah harta saat keduanya resmi menikah pada 2016 lalu.

Baca Selengkapnya