Kemarau, Harga Rumput Laut Melambung  

Reporter

Rabu, 25 September 2013 11:42 WIB

TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO, Brebes - Ketika banyak petani padi menganggur atau beralih pekerjaan selama musim kemarau, tidak demikian dengan petani rumput laut. Justru mereka meraup berkah selama musim kemarau. “Kalau petani rumput laut inginnya kemarau terus,” kata Kepala Desa Kaligangsa Kulon, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Maryoko kepada Tempo pada Rabu, 25 September 2013.

Maryoko mengatakan, kemarau berpengaruh pada tingginya kandungan karagenan rumput laut. Karagenan adalah senyawa yang diekstraksi dari rumput laut yang biasa untuk bahan pengental atau pembuatan gel.” Karagenan itu yang dicari pabrik agar-agar dari Jakarta dan Malang,” ujar Maryoko.

Selama kemarau, satu hektare tambak mampu menghasilkan rumput laut sekitar 1,5 ton hingga 1,8 ton. Musim panen kali ini harga rumput laut dari Kaligangsa Kulon melonjak hingga Rp 5.600 per kilogram. Pada musim hujan beberapa waktu lalu, harga rumput laut sempat anjlok sampai Rp 3.000 per kilogram.

Kaligangsa Kulon dikenal sebagai sentra rumput laut di Brebes. Dari total 1.200 hektare tambak di Kaligangsa Kulon, 800 hektare di antaranya untuk budidaya rumput laut. Tambak itu dikelola delapan kelompok tani. Tiap satu kelompok beranggotakan 25 sampai 30 petani. Rumput laut bisa dipanen tiap dua bulan.

Dengan perhitungan satu hektare tambak menghasilkan 1,5 ton rumput laut, Kaligangsa Kulon mampu menghasilkan 7.200 ton rumput laut tiap tahun. Jika harga rumput laut bisa stabil Rp 5.600 per kilogram, tambak di Kaligangsa Kulon mampu menghasilkan Rp 40,3 miliar tiap tahun. Namun, petani rumput laut selama ini tidak punya kekuatan untuk menentukan harga.

Sebab, harga rumput laut ditentukan dari kandungan karagenan. Sementara itu, alat pengecek kadar karagenan hanya dimiliki pabrik pengolah rumput laut, sehingga petani hanya bisa pasrah ketika pabrik menyatakan kadar karagenan rumput laut mereka rendah. “Semestinya pemerintah memberi bantuan alat pengecek kadar karagenan itu kepada petani.”

Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Brebes, Tandi, mengatakan budidaya rumput laut di Desa Kaligangsa Kulon selama ini juga masih terkendala rob atau naiknya air laut ke daratan. “Dari pantauan kami, ketinggian rob tahun ini bertambah hingga 40 sentimeter,” katanya. Rob skala besar biasa terjadi pada April sampai Juni.

Selain menghanyutkan rumput laut, rob skala besar juga sering merusak tanggul tambak. Sedangkan rob dalam skala kecil berpengaruh pada buruknya kualitas rumput laut. Sebab, keruhnya air rob akan menempel dan mengotori rumput laut. Rumput laut juga rentan dengan hama ganggang. “Maka itu, tambak rumput laut juga untuk budidaya bandeng untuk memerangi hama ganggang,” jelasnya.

DINDA LEO LISTY




Berita terkait

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

1 jam lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

2 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

4 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

8 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

11 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

14 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

14 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

24 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

36 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

39 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya