Presiden Bush Minta Indonesia Efektifkan Kontrak-Kontak Migas

Reporter

Editor

Kamis, 25 November 2004 20:11 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Presiden Amerika Serikat George W. Bush meminta pemerintah Indonesia mengefektifkan kembali beberapa kontrak minyak dan gas bumi di Indonesia, yaitu di ladang gas Tuban (Jawa Timur) dan Cepu (Jawa Tengah). Permintaan tersebut disampaikan ke Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono, saat pertemuan bilateral pemimpin kedua negara, di Santiago, Cili, akhir pekan lalu."Sebetulnya Bush tidak to the point menyampaikan Cepu dan Tuban," kata Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, di kantor Presiden, di Jakarta, Kamis (25/11).Sudi mengakui tahu isi pembicaraan kedua kepala negara tersebut, karena turut hadir dalam pertemuan itu. Kedua presiden, kata dia, memang membahas masalah energi di Indonesia. "Memang dibicarakan mengenai evaluasi kontrak-kontrak yang ada di Indonesia," kata dia.Menurut Sudi, Bush menyampaikan bahwa Indonesia ternyata belum mengefektifkan kontrak-kontrak yang ada. Permintaan Bush itu terutama terhadap sejumlah kontrak kerjasama dan produksi migas yang belakangan ini sempat terbengkalai. Terutama kontrak-kontrak migas di Tuban dan Cepu. Menanggapi permintaan itu, kata dia, Presiden Yudhoyono menjanjikan Indonesia akan mengevaluasi kembali. Dari hasil evaluasi itu, kata dia, barangkali saja ada kemungkinan-kemungkinan positif untuk melanjutkan kerjasama antara Indonesia dengan perusahan-perusahan swasta AS. Selanjutnya, Presiden memberikan instruksi kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro, untuk menindaklanjuti harapan Presiden Bush itu. Menurut Sudi, Purnomo juga akan mengkoordinasikan hal ini dengan sejumlah pihak terkait, dalam hal ini Pertamina sebagai wakil pemerintah untuk kontrak-kontrak kerjasama migas. Bahkan, Yudhoyono menjanjikan kepada Bush, bila hasil evaluasinya positif, bisa saja kerjasama itu ditingkatkan.Sejauh ini Sudi menyatakan, tidak ada masalah atau ganjalan untuk mengefektifkan dan melanjutkan kerjasama migas Saat ditanya bahwa dengan kondisi ini berarti kontrak ExxonMobile di Cepu akan dilanjutkan, Sudi menyatakan akan mengevaluasi kontrak itu terlebih dahulu. Dia juga menyatakan bahwa Purnomo telah meminta Pertamina untuk menegosiasikan kembali kontrak Exxon di cepu tersebut. Sudi menolak anggapan bahwa hal ini sebagai bentuk intervensi AS terhadap kebijakan Indonesia. Menurut dia, pada kenyataannya selama ini di Jawa Tengah dan Jawa Timur memang ada kontrak-kontrak terdahulu yang perlu dievaluasi kembali. "Dan mungkin ada hal-hal yang tidak berjalan selama ini, kalau bisa berjalan kenapa tidak dijalankan," kata dia, sembari menyatakan negosiasi yang akan dilakukan harus menguntungkan kedua belah pihak. Yura Syahrul - Tempo

Berita terkait

PNM Hadir dalam 57th APEC SMEWG

23 jam lalu

PNM Hadir dalam 57th APEC SMEWG

PNM aktif dalam mengatasi persoalan serius yang dihadapi seperti permasalahan akses pembiayaan, akses pemasaran, entrepreneurship, hingga penciptaan ekosistem digital di sektor usaha ultra mikro.

Baca Selengkapnya

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

7 hari lalu

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.

Baca Selengkapnya

Kondisi Perekonomian Global Tidak Pasti, Sri Mulyani: APBN Perlu Dijaga

25 November 2023

Kondisi Perekonomian Global Tidak Pasti, Sri Mulyani: APBN Perlu Dijaga

Sri Mulyani mengatakan para menteri keuangan sepakat bahwa kondisi perekonomian global masih menantang dengan ketidakpastian yang meningkat.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Biden dan Xi Jinping di KTT APEC, Kemenkeu Simpulkan Ini

22 November 2023

Pertemuan Biden dan Xi Jinping di KTT APEC, Kemenkeu Simpulkan Ini

Kepala BKF Kemenkeu Febrio Kacaribu menyoroti pertemuan Presiden AS Joe Biden dengan Presiden Cina Xi Jinping di KTT APEC, San Francisco.

Baca Selengkapnya

Otorita IKN: Sebagian Besar Investor Domestik Bekerja Sama dengan Investor Asing

20 November 2023

Otorita IKN: Sebagian Besar Investor Domestik Bekerja Sama dengan Investor Asing

Otorita IKN mengatakan sebagian besar investor domestik yang berinventasi di IKN bekerja sama juga dengan investor asing.

Baca Selengkapnya

Sederet Pernyataan Jokowi Soal Investor IKN, Dulu Bilang Banyak Antre Ternyata Belum Ada

20 November 2023

Sederet Pernyataan Jokowi Soal Investor IKN, Dulu Bilang Banyak Antre Ternyata Belum Ada

Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa sampai saat ini belum ada investor asing yang masuk ke IKN

Baca Selengkapnya

Jokowi Optimis Investor Asing Segera Masuk IKN Setelah Investor Dalam Negeri Bergerak

20 November 2023

Jokowi Optimis Investor Asing Segera Masuk IKN Setelah Investor Dalam Negeri Bergerak

Presiden Jokowi meyakini investor asing akan segera masuk berinvestasi di IKN seiring waktu dan investor dalam negeri aktif.

Baca Selengkapnya

APEC Usai, Taiwan Laporkan Kegiatan Militer Cina Terbaru di Dekat Wilayahnya

19 November 2023

APEC Usai, Taiwan Laporkan Kegiatan Militer Cina Terbaru di Dekat Wilayahnya

Xi Jinping mengatakan kepada Biden bahwa Taiwan adalah masalah terbesar dan paling berbahaya dalam hubungan AS-Cina.

Baca Selengkapnya

Trump Bersumpah untuk Batalkan Perjanjian Dagang dengan Asia saat Terpilih

19 November 2023

Trump Bersumpah untuk Batalkan Perjanjian Dagang dengan Asia saat Terpilih

Donald Trump mengatakan dia akan membatalkan pakta perdagangan Pasifik yang diajukan oleh Presiden AS Joe Biden jika menang pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Kekayaan Gibran Cawapres Termuda Rp 25 Miliar, Jokowi Akui Belum Ada Investor Asing Masuk IKN

18 November 2023

Terkini: Kekayaan Gibran Cawapres Termuda Rp 25 Miliar, Jokowi Akui Belum Ada Investor Asing Masuk IKN

Berita terkini bisnis pada siang ini dimulai dari kekayaan calon wakil presiden atau cawapres termuda Gibran Rakabumi Raka.

Baca Selengkapnya