Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan peti kemas Pelabuhan Tanjung Priok terlihat dari ketinggian, Jakarta, Kamis (21/2). Mengacu pada perolehan ekspor sepanjang 2012 yang mencapai US$ 190,04 miliar, Kementerian Perdagangan (Kemendag) memperkirakan laju ekspor nasional pada tahun 2013 akan menembus US$ 200 miliar. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
“Saya rasa Juni dan Juli relatif sama,” kata Erani saat dihubungi Tempo, Senin, 2 September 2013. Pada bulan Juni, ekspor Indonesia turun sebesar 8,63 persen. Dia memprediksi, ekspor Juli akan naik sedikit dibandingkan dengan bulan Juni.
Erani menilai pada bulan Agustus ini ekspor bisa naik lebih tinggi. “Karena nilai tukar kita terdepresiasi,”tuturnya. Hal ini, menurut Erani, membuat harga barang ekspor Indonesia lebih kompetitif sehingga meningkatkan ekspor.
Mengenai neraca perdagangan, Erani mengaku melihat kemungkinan dapat bernilai positif. “Asal kita mau tingkatkan ekspor industri olahan,” kata dia. Selama ini, menurut dia, Indonesia terlalu berfokus pada ekspor komoditas primer sehingga kurang mendapat nilai tambah.
Sementara itu, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika sebetulnya bisa menjadi peluang menaikkan devisa negara. “Jika Indonesia mampu meningkatkan ekspor barang. Tak hanya meratapi, kita harus memanfaatkan masalah ini," kata Guru Besar School of Accounting RMIT University Australia, Professor Craig Deegan di Universitas Brawijaya Malang, Jumat pekan lalu.
Namun, ia menyoroti bakal timbul masalah bila nilai impor lebih besar dibandingkan ekspor. Persoalan ini tak hanya dialami Indonesia tapi juga dialami sejumlah negara berkembang seperti Bangladesh dan India karena perubahan iklim dan pertambahan penduduk dunia.
Ekonom yang juga Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang, Chandra Fajri Ananda menilai sebagian besar industri menggunakan bahan baku impor bakal terkena imbas langsung atas melemahnya nilai tukar rupiah. "Investor masih menunggu kebijakan pemerintah untuk melindungi usahanya," katanya.
Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?
11 Januari 2023
Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?
Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.