TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk, Destri Damayanti, memprediksi indeks harga saham gabungan masih akan terus tertekan setidaknya hingga September. Sebabnya, "Karena ketidakpastian global masih sangat tinggi sampai 18 September atau pengumuman quantitative easing. Solusi paket kebijakan pemerintah juga bukan quick win result," katanya pada Tempo di Jakarta, Selasa, 27 Agustus 2013.
Destri mengatakan paket kebijakan ekonomi milik pemerintah, misalnya, insentif untuk sektor padat karya masih membutuhkan waktu implementasi yang tidak sebentar. Menurut dia, impelementasi pemberian insentif memerlukan identifikasi, yakni perusahaan mana saja yang mendapatkannya. Lalu kemudian dibutuhkan review. Ia juga mencontohkan program konversi dari solar ke biodiesel yang pasti memakan waktu lama.
"Jadi untuk pasar tidak terlalu nendang karena bukan short term," katanya. Tapi, Destri mengatakan kebijakan ekonomi pemerintah bisa memberikan dampak pada pasar jika pemerintah cepat membuat detail implementasi-nya. "Kalau lama implementasi di lapangan maka paket kebijakan akan percuma. Daftar Negatif Investasi kalau tidak keluar, market bisa upset," katanya.
Destri mengatakan beberapa hal bisa menjadi pendongkrak pasar saham agar bisa naik selepas September. Selain faktor eksternal berupa penguman paket kebijakan quantitative easing pemerintah, beberapa faktor internal bisa menjadi motor penggerak IHSG. Ia mengatakan data makro yang positif di bulan September seperti data inflasi Agustus, membaiknya neraca perdagangan, serta membaiknya defisit transaksi berjalan bisa menjadi pemicu naiknya IHSG.
IHSG, kata Destri, bisa kembali pada trend yang positif juga karena fundamental ekonomi Indonesia yang masih kuat. Tapi hal ini baru bisa terlihat dalam jangka menengah, bukan dalam jangka pendek. Ia menyayangkan fundamental ekonomi Indonesia yang masih "tertutup" oleh gejolak di pasar saham dan pelemahan nilai rupiah.
ANANDA TERESIA
Berita terkait
Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu
6 jam lalu
IHSG menutup sesi di level 7,328.1 atau +1,12 persen.
Baca SelengkapnyaSamuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1
1 hari lalu
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melanjutkan pergerakan positifnya
Baca SelengkapnyaSamuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan
3 hari lalu
IHSG melemah di sesi pertama hari ini, menutup sesi di level 7,082.9 atau -0,22 persen.
Baca SelengkapnyaIHSG Pekan Depan Diprediksi Menurun Terbatas, Berikut Rekomendasi Saham Pilihan
5 hari lalu
Dinamika kebijakan Bank Sentral Amerika diprediksi masih memberi pengaruh pada penurunan IHSG pekan depan
Baca SelengkapnyaAntam Bagi Dividen Rp 3 Triliun
7 hari lalu
PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam (ANTM) akan membagikan dividen Rp 3,08 triliun.
Baca SelengkapnyaLaporkan Kinerja 2023, Laba Bersih Jasa Marga Capai Rp 6,8 Triliun
8 hari lalu
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. atau JSMR melaporkan kondisi kinerja perseroan selama tahun 2023 dengan laba bersih mencapai Rp 6,8 triliun.
Baca SelengkapnyaPT Timah Rombak Direksi untuk Perbaikan Bisnis
8 hari lalu
PT TIMAH Tbk melakukan perombakan direksi melalui RUPST. Berharap bisa memperbaiki bisnis perusahaan.
Baca SelengkapnyaSamuel Sekuritas: IHSG Melemah di Sesi I, Saham BBRI Paling Aktif Diperdagangkan
9 hari lalu
IHSG melemah di sesi pertama Rabu, 8 Mei 2024, menutup sesi pertama di level 7,097,7.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan
9 hari lalu
Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.
Baca SelengkapnyaSamuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Melemah ke Level 7.128,7, Berikut Saham yang Aktif Diperdagangkan
10 hari lalu
IHSG ditutup di level 7.128,7 atau turun 0,09 persen dibanding kemarin.
Baca Selengkapnya