Presiden Sampaikan Tiga Strategi Ekonomi

Reporter

Editor

Sabtu, 6 November 2004 19:08 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan tiga strategi ekonomi kepada kalangan dunia perbankan. Strategi ini bertujuan untuk menghidupkan kembali infrastruktur bagi penciptaan lapangan kerja. "Tidak tepat kalau saya memberikan arahan. (Saya) ingin menyampaikan harapan dan ajakan untuk menyerasikan langkah kita ke depan," kata Presiden dalam pidato tanpa teksnya, di depan Gubernur Bank Indonesia Burhanudin Abdullah, sejumlah Deputi Gubernur BI, dan pimpinan seluruh bank di Indonesia, di Istana Negara, Jakarta, Jum'at (4/11).Menurut Presiden, dunia perbankan merupakan komponen dan sub-sistem yang sangat menentukan dalam kehidupan nasional. Karena itu, dia minta bantuan berupa kerja sama dan kontribusi dengan dunia perbankan. Setelah melakukan restrukturisasi dunia perbankan, kata Presiden, kini saatnya Indonesia memasuki tahapan dan babakan baru. "Jangan ulangi kesalahan-kesalahan yang lalu, apakah kebijakan, manajemen, dan gaya yang tidak tepat." Dunia perbankan dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional. Yang utama, adalah menghidupkan kembali sektor infrastuktur, yang selama enam tahun terakhir terbengkalai. Tujuannya, untuk menggerakkan kembali sektor riil dan daya saing bagi masuknya investasi ke Indonesia. Dengan demikian, kata Presiden, dampaknya dapat meningkatkan daya beli dan pendapatan per kapita. "Kita ingin kembali sebelum krisis, US$ 1.500 per orang per tahun. Sekarang baru sekitar US$ 900 dolar per tahun," kata dia. Dari berbagai sasaran dan tujuan tersebut, Presiden memiliki tiga strategi. Strategi ini disarikan dari masukan berbagai pihak, yaitu Gubernur BI, KADIN, Menko Perekonomian, tim ekonomi di kabinet, dan pengamat ekonomi. "Saya tata dalam suatu kerangka, yang saya sebut triple strategy," kata dia.Pertama, pencapaian pertumbuhan ekonomi rata-rata dalam jangka lima tahun adalah sebesar 6,5 persen. "Kita tahu cukup ambisisus, tapi perlu kita capai," katanya. Tapi pertumbuhan itu tidak lagi ditopang oleh peningkatan konsumsi, yang tidak stabil, melainkan oleh investasi dan ekspor. Kedua, mentransfer stabilitas makro ekonomi untuk menggerakkan sektor riil dan dunia usaha. "Termasuk di sini, kebangkitan kembali sektor mikro usaha kecil dan menengah, yang merupakan mesin dari pergerakan kembali dunia usaha dan sektor riil," katanya.Ketiga, pemenuhan hak dasar rakyat, yaitu pangan, sandang, perumahan, pendidikan, dan kesehatan. Untuk itu, kata Presiden, perlu mengembangkan revitalisasi pertanian dan ekonomi pedesaan, sehingga bisa mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Tiga strategi ini harus mengacu kepada kebijakan dan aturan yang dibuat. Menurut Presiden, tidak boleh ada lagi aktivitas ekonomi yang tanpa kontrol dan kebijakan yang tidak tepat. Karena itu, diperlukan langkah bersama, sinergi dan koordinasi antara kebijakan moneter dengan kebijakan fiskal. "Saya mengundang Gubernur BI untuk berdiskusi secara berkala agar ada keserasian antara kebijakan fiskal dan moneter," kata dia.Presiden mengimbau agar perbankan tidak terlalu ambisius dalam memberikan berbagai situmulus bagi percepatan pertumbuhan. Karena, hal ini dikahwatirkan dapat kembali memukul kondisi ekonomi nasional. Tapi Presiden juga mengharapkan agar perbankan mendayagunakan secara maksimal segala kemampuan yang dimilikinya. Tujuannya, untuk membiayai kegiatan ekonomi, terutama untuk sektor-sektor produktif. "Apakah perbankan harus lebih pro aktif, untuk mempercepat proses pembiayaan ekonomi," katanya. Menanggapi permintaan Presiden, Gubernur BI menyatakan, bank sentral memang harus menciptakan suatu langkah yang memberikan akses lebih besar kepada sektor riil. "Kita tidak bisa bertahan terus seperti ini," katanya. Hal yang perlu dipikirkan adalah, bagaimana membiayai infrastruktur, seperti pembangunan jalan tol, dan listrik. Menurut Burhanudin, berbagai indikator menunjukkan kondisi perbankan nasional cenderung stabil dan sehat. Rasio kecukupan modal (CAR) mencapai 21 persen, jauh di atas batas ketentuan minimum sebesar 8 persen. Sedangkan pinjaman bermasalah sebesar 7-8 persen. Dari sisi pelaksanaan fungsi intermediasi hingga akhir bulan Angustus lalu, pertumbuhan kredit perbankan sangat signifikan, yaitu mencapai Rp 101 triliun atau tumbuh 25,4 persen. Di sisi lain, terjadi peningkatan kredit yang tak terpakai sebesar Rp 134 triliun dari total persetujuan kredit sebesar Rp 507,6 triliun. "Hal ini menunjukkan bahwa kapasitas daya serap sektor riil masih relatif terbatas dibandingkan tersedianya dana perbankan," kata Burhanudin. Untuk mengatasi hal tersebut, Gubernur BI, bersama Wakil Presiden, Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri Negara BUMN, tengah menyusun desain dan rancangan mekanisme perekonomian. "Memang belum sampai pada kesimpulan," kata Burhanudin. Selain membiayai pembangunan infrastuktur, kata dia, langkah lainnya adalah perbaikan di dalam berbagai aturan, atau deregulasi. "Ada pengurangan hambatan-hambatan, baik dari segi perizinan," katanya. Selain itu, menciptakan beberapa skema rancangan ekonomi. "Ketiga strategi yang dikemukan Presiden tadi, harus ditopang oleh hal-hal yang bersifat teknis," katanya. yura syahrul

Berita terkait

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

3 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Kondisi Ekonomi Indonesia Masih Aman

23 November 2023

Kondisi Ekonomi Indonesia Masih Aman

Ketua Komite Tetap Perpajakan Bidang Kebijakan Fiskal dan Publik Kadin Indonesia, Siddhi Widyaprathama, mengatakan, di penghujung 2023 ini kondisi perekonomian di Indonesia masih aman, meski ditengah gejolak yang terjadi dunia.

Baca Selengkapnya

DPR Setujui Pergeseran Anggaran Kemendikbud 2023 Rp1,37 Triliun

16 Juni 2023

DPR Setujui Pergeseran Anggaran Kemendikbud 2023 Rp1,37 Triliun

Pengalihan anggaran disetujui DPR akan digunakan untuk membiayai Program PAUD dan wajib belajar 12 tahun melalui Program Indonesia Pintar jenjang SD.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: APBN hingga Akhir Maret 2023 Masih Surplus Rp 128,5 Triliun

17 April 2023

Sri Mulyani: APBN hingga Akhir Maret 2023 Masih Surplus Rp 128,5 Triliun

Sri Mulyani mengatakan posisi APBN sampai dengan akhir Maret 2023 masih mengalami surplus Rp 128,5 triliun atau 0,61 persen dari PDB.

Baca Selengkapnya

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

16 Januari 2023

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

Selain salah satu ikon Jawa Timur, Jembatan Suramadu juga menyambungkan hidup antara dua pulau. Simak sejarah singkat berdirinya jembatan tersebut.

Baca Selengkapnya

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

11 Oktober 2022

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

SBY mengungkapkan dengan melukis dapat mendatangkan kedamaian dalam hatinya sekaligus berharap dapat mengobati rasa rindu.

Baca Selengkapnya

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?

Baca Selengkapnya

APBN April Surplus Rp 103,1 Triliun, Sri Mulyani: Baliknya Cepat Sekali

23 Mei 2022

APBN April Surplus Rp 103,1 Triliun, Sri Mulyani: Baliknya Cepat Sekali

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan APBN hingga April 2022 mengalami surplus Rp 103,1 triliun atau 0,58 persen terhadap PDB.

Baca Selengkapnya

APBN Surplus Rp 103,1 T, Sri Mulyani Beberkan Realisasi Belanja hingga April

23 Mei 2022

APBN Surplus Rp 103,1 T, Sri Mulyani Beberkan Realisasi Belanja hingga April

Sri Mulyani mengatakan pemerintah menghabiskan anggaran Rp 750,5 triliun atau 27,7 persen dari total APBN 2022.

Baca Selengkapnya

Proliga 2022: Begini Kata SBY Usai Saksikan Bogor LavAni Kalahkan Kudus Sukun

8 Januari 2022

Proliga 2022: Begini Kata SBY Usai Saksikan Bogor LavAni Kalahkan Kudus Sukun

SBY ikut menyaksikan kemennagan Bogor LavAni atas Kudus Sukun Badak dalam laga Proliga 2022 di Sentul, Sabtu, 8 Januari.

Baca Selengkapnya