Mandiri Harapkan Pemerintah Izinkan Hapus Tagih Tahun Ini

Reporter

Editor

Kamis, 4 November 2004 21:05 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: PT Bank Mandiri mengharapkan pemerintah dan DPR mengizinkan proses hapus tagih kredit tahun ini. Setelah mendapat izin ini, Bank Mandiri berencana menghapus tagih kembali kredit yang sudah dihapusbukukan (write off). "Sekarang terserah pemerintah dan DPR," kata Direktur dan Sekretaris Bank Mandiri, Nimrod Sitorus saat buka bersama di Jakarta, Kamis (4/11) malam. "Kalau itu disetujui, tahun depan kami akan minta lagi," kata Nimrod.Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Bank Mandiri pada September tahun lalu, disepakati adanya penghapustagihan piutang pokok macet yang telah dihapusbukukan, maksimal Rp 2 triliun. Angka ini sekitar 10 persen dari saldo piutang pokok macet yang telah dihapusbukukan, yang jumlah totalnya mencapai Rp 20,041 triliun.Kredit-kredit itu merupakan peninggalan dari empat bank hasil merger yang sekarang menjadi Bank Mandiri, yaitu Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo pada 1998. Kredit yang dihapus ini terbagi dalam dua kategori kredit yaitu, di atas Rp 5 miliar sekitar 100 nasabah dan di bawah Rp 5 miliar sebanyak 11 ribu nasabah.Kredit yang dihapus tagih itu, kata Nimrod merupakan kredit Mandiri yang sudah dihapusbukukan. Debitur, kata dia, akan mendapat potongan (hair cut) sekitar 25 hingga 50 persen. Ia mencontohkan, ada debitur yang mempunyai utang Rp 50 miliar dan hanya mempunyai dana Rp 25 miliar. Mandiri akan menerima Rp 25 miliar itu dan sisanya merupakan potongan. "Jadi kalau diandaikan hair cut itu 50 persen, kami akan memperoleh sekitar Rp 10 triliun," kata dia.Nimrod mengatakan kredit yang dihapus buku ini sudah melalui proses penagihan. Debiturnya sendiri, kata dia, sebagian besar berasal dari bank sebelum merger. Namun, tegasnya, masih ada masalah hukum dalam penagihan ini. "Sebagian juga tidak ada jaminan. Jadi apa yang mau ditagih," katanya.Dari total kredit yang dihapus buku itu, Nimrod mengatakan sekitar Rp 2 - 3 triliun merupakan kredit Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Namun Nimrod mengaku belum menerima permintaan pemerintah menghapus tagih kredit UKM ini. Ia juga mengaku belum menerima permintaan pemerintah menghapusbukukan kredit UKM, setelah Rp 20,041 triliun itu.Seperti diketahui pemerintah akan menghapus bukukan kredit macet yang ada di Kredit Usaha Tani (KUT) dan Kredit Usaha Mikro (KUM), sebagai bagian dari program 100 hari kabinet Indonesia Bersatu. Jumlah kredit yang dihapuskan ini sekitar Rp 13,6 triliun. Masing-masing kredit KUT yang sebesar Rp 5,7 triliun dan kredit KUM sebesar Rp 7,9 triliun. "Kami belum menerima permintaan itu," katanya. Yandi MR - Tempo

Berita terkait

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

6 jam lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

1 hari lalu

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran, serta peran pegawai Mandiri untuk menerapkan ESG dalam operasional perseroan.

Baca Selengkapnya

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

3 hari lalu

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

Digitalisasi menjadi salah satu langkah untuk memperluas akses masyarakat terhadap perbankan demi mencapai pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

4 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

5 hari lalu

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

Bank Mandiri menilai suku bunga acuan berpotensi turun pada kuartal IV 2024.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

11 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

16 hari lalu

Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

Menjelang kompetisi voli terbesar di Indonesia, Proliga 2024, Bank Mandiri secara resmi mengumumkan tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin' Mandiri (JLM).

Baca Selengkapnya

Rupiah Melemah, Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Rupiah dan Valas Tetap Terjaga

16 hari lalu

Rupiah Melemah, Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Rupiah dan Valas Tetap Terjaga

Bank Mandiri memastikan kondisi likuiditasnya saat ini masih solid, meskipun terjadi fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Raih Top Companies 2024 Versi LinkedIn

16 hari lalu

Bank Mandiri Raih Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Bank Mandiri menempati posisi pertama Top Companies 2024 di Indonesia versi LinkedIn.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Kembali Gelar Kampiun LinkedIn Top Companies 2024

18 hari lalu

Bank Mandiri Kembali Gelar Kampiun LinkedIn Top Companies 2024

Bank Mandiri konsisten melengkapi dan mengadopsi berbagai elemen best practices dalam pengelolaan SDM

Baca Selengkapnya