TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pengembangan Produk Non Konsumsi P2PH Kementerian Kelautan dan Perikanan Maman Hermawan menyatakan Indonesia Pearls Festival tahun ini menargetkan nilai transaksi sebesar Rp 20 miliar. Maman mengaku yakin, nilai tersebut dapat dilampaui pada tahun ini.
"Saya yakin bisa lebih dari 20 miliar," kata Maman saat ditemui di Hotel Aryaduta Selasa 13 Agustus 2013. Dia menyatakan, angka tersebut bisa melebihi berkali lipat karena pasca festival biasanya akan ada transaksi-transaksi lanjutan. "Misalnya pembelian antar negara," ujar dia.
Pihaknya mencatat, selama tiga tahun penyelenggaraan festival serupa, nilai transaksinya selalu melampaui target yang ditetapkan. Penyelenggaraan pertama tahun 2011 lalu, nilai transaksi dalam IPF mencapai Rp 7 miliar. Kemudian di tahun berikutnya, mencapai Rp 15 miliar. "Padahal targetnya 10 miliar," ujar dia.
Menurut Maman, hal ini karena tingkat konsumsi mutiara masyarakat Indonesia cukup tinggi. "Kebanyakan yang beli dari orang kita," kata dia.
Selain itu, Maman meyakini festival ini akan mengangkat posisi mutiara Indonesia karena orang dari kedutaan besar negara sahabat pun kerap hadir. "Mutiara Indonesia akan lebih dikenal," kata dia.
Festival ini direncanakan digelar pada 2-6 Oktober 2013 mendatang. Kali ini, KKP bekerja sama dengan Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia untuk menyelenggarakan festival tahunan tersebut. Maman menyebutkan, pada tahun ketiga penyelenggaraan, festival ini mengambil tema "Hidden Treasure of Papua" yang bermaksud untuk mengenalkan Papua sebagai salah satu penghasil South Sea Pearl (SSP) di Indonesia.