Menkeu: Defisit Anggaran Paling Baik di Kisaran Satu Persen
Reporter
Editor
Kamis, 28 Oktober 2004 19:41 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Departemen Keuangan akan menerapkan kebijakan fiskal yang konservatif dengan berusaha meningkatkan pertumbuhan ekonomi tanpa harus memperparah defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menurut Menteri Keuangan, Yusuf Anwar, pihaknya akan mencoba meningkatkan pertumbuhan ekonomi tapi pada saat bersamaan akan berusaha menurunkan defisit APBN. "Tahun ini defisit 1,3 persen. Apabila defisit dikisaran 1 persen, saya merasa cukup nyaman," katanya ketika dicegat di gedung Depkeu, Kamis (28/10) sore. Defisit yang rendah, kata Yusuf, diperlukan agar tercipta kesinambungan fiskal yang baik. Karenanya, pihaknya akan berusaha keras untuk mempertahankan level defisit sekitar 1 persen. "Kita juga bekerja keras dan kreatif untuk mencari sumber-sumber pendanaan baru untuk menambal defisit APBN," ujarnya. Akan tetapi, menurut Yusuf, defisit yang terlalu rendah juga tidak baik karena akan menghambat pertumbuhan. Adapun untuk pertumbuhan ekonomi, menurut Yusuf, pihaknya akan berusaha mengejar pertumbuhan ekonomi setinggi mungkin. Sebab pertumbuhan ekonomi yang tinggi diperlukan untuk mengurangi pengangguran dan memperbaiki kehidupan masyarakat. "Walaupun pertumbuhan yang terlalu tajam juga tidak menguntungkan apabila tidak didukung kesinambungan fiskal yang baik," urainya. Yusuf juga mengakui harus dilakukan perubahan APBN karena perubahan asumsi-asumsi yang ada. Menurutnya, anggaran yang baik tentu harsu berpijak pada realitas ekonomi yang ada di dunia nyata. "Tapi kita belum menetapkan seperti apa (revisi). Kita baru melakukan exercise," urainya. Amal Ihsan - Tempo