Rupiah Terdepresiasi, Harga Mamin Naik 5 Persen  

Reporter

Minggu, 28 Juli 2013 16:12 WIB

Suasana Toko Serba Lada (Toserda) di Jalan Pajajaran, Bandung. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha industri makanan dan minuman (mamin) belum akan menaikkan harga makanan dan minuman walaupun ada tekanan pelemahan nilai rupiah dan kenaikan permintaan pada bulan Ramadan dan menjelang Lebaran. Tapi, jika rupiah terus terdepresiasi, harga kemungkinan akan naik bulan depan.

“Sejauh ini memang belum ada kenaikan harga. Tapi, kalau rupiah terus melemah, harga bisa naik sekitar 5 persen pada pertengahan atau akhir Agustus,” kata Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi), Franky Sibarani, ketika dihubungi Tempo di Jakarta, Ahad, 28 Juli 2013.

Menurut dia, sejauh ini pengusaha mamin lebih memilih mempertahankan harga untuk menjaga daya beli masyarakat. Padahal, industri sudah tertekan karena pelemahan nilai rupiah, naiknya beban produksi karena kenaikan bahan bakar minyak (BBM), dan tren peningkatan konsumsi menjelang Lebaran 2013. Tapi, Gapmmi menilai, jika rupiah terus melemah, pengusaha tidak memiliki pilihan lain selain menaikkan harga.

“Estimasi kami, nilai tukar rupiah terhadap dolar mencapai Rp 9.500 atau maksimal Rp 9.700. Kalau lebih dari Rp 10.200, itu di luar perhitungan kami, sehingga mau tidak mau harus naik,” katanya. Franky menjamin, walaupun nanti harga produk mamin menjadi naik, kenaikan tidak akan melebihi 5 persen.

Mengenai pelemahan rupiah, Frangky mengatakan pengusaha mamin mengeluhkan sikap pemerintah yang menganggap nilai tukar mencapai level Rp 10 ribu sebagai suatu hal yang wajar. Padahal, menurut dia, nilai tukar pada level ini sudah sangat meresahkan pengusaha mamin.

“Seharusnya pemerintah mengeluarkan pernyataan yang sesuai kondisi di lapangan bahwa nilai tukar segini sudah tidak wajar. Jadi dunia usaha juga bisa menyikapi tren pelemahan ini dengan jelas sesuai kondisi di lapangan,” katanya.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo meminta masyarakat dan pelaku pasar agar tenang walaupun kurs rupiah telah melemah ke level Rp 10.200 per dolar. Ia yakin bahwa pasar valas akan kembali bergairah sejalan dengan pergerakan kurs. Pekan lalu, nilai tukar rupiah diperdagangkan pada kisaran Rp 10.120-Rp 10.265 per dolar dan ditutup pada level Rp 10.180-Rp 10.220 per dolar.

ANANDA TERESIA

Berita Terkait:
Label Makanan Organik Kecoh Konsumen

Di Tegal, Tiap Rapat Harus Ada Makanan Laut

Jenang Diusulkan Masuk Hotel Berbintang
Warren Buffet Akuisisi Pabrik Kecap ABC
Februari, Harga Makanan dan Minuman Naik 10 persen






Berita terkait

Bamsoet Dorong Peningkatan Ekspor Produk Olahan Makanan dan Buah

23 Januari 2024

Bamsoet Dorong Peningkatan Ekspor Produk Olahan Makanan dan Buah

Bambang Soesatyo, mengungkapkan apresiasi terhadap rencana kerjasama antara PT Banjarnegara Agro Mandiri Sejahtera (PT BAMS) dengan Singapore Food Industry.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Industri Makanan Minuman

5 Januari 2024

Bamsoet Dorong Peningkatan Industri Makanan Minuman

Bambang Soesatyo mendorong berkembangnya industri makanan dan minuman di tanah air.

Baca Selengkapnya

Industri Bumbu Masakan Ikut Food Ingredients Asia 2023, Kemenperin: Ekspansi Pasar Global

8 Oktober 2023

Industri Bumbu Masakan Ikut Food Ingredients Asia 2023, Kemenperin: Ekspansi Pasar Global

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin mendorong pelaku industri bumbu masakan untuk berekspansi dan memasarkan produk-produknya di pasar global.

Baca Selengkapnya

Menperin Agus Gumiwang: Industri Makanan dan Minuman Berpotensi Menjadi Pemain Kunci Pasar Global

7 Oktober 2023

Menperin Agus Gumiwang: Industri Makanan dan Minuman Berpotensi Menjadi Pemain Kunci Pasar Global

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan industri makanan dan minuman berpotensi menjadi pemain kunci pasar global.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Impor Indonesia Juni 2023 Turun 19,40 Persen

17 Juli 2023

BPS Sebut Impor Indonesia Juni 2023 Turun 19,40 Persen

BPS mencatat nilai impor Indonesia Juni 2023 mencapai US$ 17,15 miliar atau turun 19,40 persen dibandingkan Mei 2023 sebesar US$ 21,28 miliar.

Baca Selengkapnya

Hannover Messe 2023, Industri Makanan dan Minuman RI Diharapkan Tampilkan Teknologi 4.0

19 Maret 2023

Hannover Messe 2023, Industri Makanan dan Minuman RI Diharapkan Tampilkan Teknologi 4.0

Indonesia berpartisipasi sebagai official partner country pada pameran teknologi industri internasional Hannover Messe 2023.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Superfood, Makanan Sehat atau Klaim Industri Pangan?

9 Maret 2023

Asal-usul Superfood, Makanan Sehat atau Klaim Industri Pangan?

Istilah superfood pertama kali dibuat oleh industri makanan sehat

Baca Selengkapnya

Hadir Kembali Offline, 300 Produsen Makanan dan Minuman Ramaikan di Fi Asia JIExpo

8 September 2022

Hadir Kembali Offline, 300 Produsen Makanan dan Minuman Ramaikan di Fi Asia JIExpo

Food Ingredients Asia bertujuan untuk mendorong pertumbuhan serta mengikuti tren pasar secara berkelanjutan di industri makanan dan minuman.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Sebut Industri Makanan dan Minuman Jadi Mesin Pertumbuhan Industri Nonmigas

7 September 2022

Kemenperin Sebut Industri Makanan dan Minuman Jadi Mesin Pertumbuhan Industri Nonmigas

Industri makanan dan minuman tumbuh 3,68 persen pada kuartal II tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Alasan Kemenperin Sebut Industri Makanan dan Minuman Bisa Tumbuh 7 Persen

7 September 2022

Alasan Kemenperin Sebut Industri Makanan dan Minuman Bisa Tumbuh 7 Persen

Optimisme industri makanan dan minuman tumbuh 7 persen ditunjukkan dengan geliat kegiatan wisata masyarakat.

Baca Selengkapnya