BI: Nilai Tukar Rupiah Akan Menguat

Reporter

Selasa, 25 Juni 2013 10:42 WIB

Deputi Gubernur Bank Indonesia terpilih Perry Warjiyo, menangani bidang pengelolaan moneter menggantikan Budi Mulya diberhentikan dengan hormat. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta-- Nilai tukar rupiah masih belum beranjak dari level 9.900 per dolar AS. Mengacu pada Reuters, nilai tukar rupiah bahkan dibuka pada level 10.030 per dolar AS dan ditutup Rp 10.020 per dolar AS pada perdagangan kemarin. Hari ini rupiah mulai diperdagangkan di level Rp 9.930 per dolar AS.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo meyakini kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akhir pekan lalu akan mendorong apresiasi terhadap nilai tukar rupiah pada kuartal III dan IV 2013. Penguatan nilai tukar rupiah seiring dengan prediksi menurunnya kebutuhan dolar untuk impor migas.

Adapun perlemahan rupiah yang didorong penarikan modal asing mulai akhir Mei lalu diklaim Perry berangsur stop. Apalagi sudah ada kepastian dari Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve/Fed) tentang kelanjutan kebijakan Quantitative Easing (QE) III. The Fed menyatakan akan menghentikan secara bertahap pemberian stimulus ke pasar melalui pembelian obligasi mulai tahun ini.

"Isu tapering off sudah terjadi sejak 3-4 minggu lalu, dampaknya sudah terjadi. Investor asing sudah menarik dananya dari kawasan termasuk Indonesia. Sekarang (total modal keluar) sekitar Rp 38 triliun. Kami meyakini masalah reversal tak akan terjadi. dalam beberapa hari terakhir asing sudah membeli SBN," kata Perry.

Ia menjelaskan, imbal hasil (yield) tinggi dari obligasi pemerintah akan menarik masuk investor asing untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Yield SBN bertenor 10 tahun dijelaskan Perry berkisar 7 persenan.


"Dengan kurs saat ini dan yield SBN tinggi, kami meyakini akan mendorong masuk modal asing. Dengan yield tinggi kapan lagi dapat bond murah? Pemodal asing juga bisa mendapatkan currency gain karena rupiah akan terapresiasi. Ini saat yang tepat bagi investor membeli SBN," katanya.

MARTHA THERTINA


Berita terkait

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

4 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

4 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

6 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

6 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

6 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

6 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

1 Desember 2023

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

Ari Dwipayana menyebut semua pihak termasuk Presiden Jokowi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan fungsinya dengan baik.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

27 Oktober 2023

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika bisa menguntungkan para eksportir.

Baca Selengkapnya

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

26 Oktober 2023

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

Presiden Jokowi dikabarkan kembali akan reshuffle kabinet pada pekan depan. Siapa saja yang bakal diganti?

Baca Selengkapnya

Ditutup Melemah, Rupiah di Level Rp 15.519 Per Dolar AS karena Sentimen Inflasi AS

14 November 2022

Ditutup Melemah, Rupiah di Level Rp 15.519 Per Dolar AS karena Sentimen Inflasi AS

Rupiah ditutup melemah 24 poin ke level Rp 15.519

Baca Selengkapnya