Kiat Produsen Baja Hadapi Kenaikan Harga BBM

Reporter

Editor

Muchamad Nafi

Senin, 24 Juni 2013 16:32 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Saranasentral Bajatama, Handaja Susanto mengatakan, pengurangan subsidi harga bahan bakar minyak (BBM) akan mendorong kenaikan biaya produksi. Karena itu, perusahannya akan melakukan efiseinsi dengan meningkatan kapasitas produksi.

"Dengan meningkatkan produksi, otomatis ongkos produksi per kilo akan menurun. Kita juga akan meningkatkan efisiensi produk prima," kata Handaja ketika ditemui usai paparan publik di kantor Bursa Efek Indonesia, Senin 24 Juni 2013.

Namun sejauh ini, menurut dia, perseroan belum mengkaji seberapa besar dampak kenaikan harga-harga terhadap kinerja industri baja. Perseroan juga belum mempertimbangkan kenaikan harga jual produk baja. "Selama demand masih tinggi, kenaikan biaya itu masih bisa diatasi," katanya.

Selain itu, BAJA juga sedang mempertimbangkan untuk membeli bahan baku dari impor lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. Pasalnya, harga pasokan baja dalam negeri, yakni dari Krakatau Steel lebih mahal.

Saat ini, bahan baku dari Krakatau Steel mencapai 50 persen dan separuhnya lagi diimpor. Adapun perbedaan harga baja, kata Handaja, bisa mencapai 5 persen. "Ini salah satu cara kita, kalau naik harganya, akan tekan cost dengan produk impor seperti dari Korea, Taiwan , dan Malaysia," ujarnya.

Tahun ini, perseroan membidik kenaikan pendapatan sebanyak 30 persen menjadi Rp 1,32 triliun. Tahun lalu, BAJA membukukan laba Rp 1,07 triliun. Adapun penjualan baja lapis seng atau galvanis diperkirakan mencapai 61,5 ribu ton dengan nilai Rp 597 miliar. Sementara untuk produk baja lapis aluminium seng (saranalume), BAJA memprediksi sebanyak 55 ribu ton, meningkat 30 persen dari tahun lalu dengan nilai penjualan Rp 578 miliar.

RIRIN AGUSTIA


Topik terhangat:
Ridwan Kamil
| Razia Bobotoh Persib | Puncak HUT Jakarta | Penyaluran BLSM

Berita lainnya:

Hitung Cepat, Ridwan Kamil Jadi Wali Kota Bandung

Menang Pilkada Bandung, PKS: Masih Dipercaya Warga

Ini Sikap Persib Soal Penyerangan Bus Mereka

Farhat Abbas Kicau Foto Cium Bastian Coboy Junior

Berita terkait

Permintaan Meningkat 17,9 Juta Ton, Impor Baja RI Tembus 14 Persen

6 November 2023

Permintaan Meningkat 17,9 Juta Ton, Impor Baja RI Tembus 14 Persen

Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk atau KRAS, Purwono Widodo, mengungkap permintaan baja Indonesia meningkat menjadi 17,9 ton pada 2023.

Baca Selengkapnya

Industri Baja RI Disebut sebagai Sektor yang Menarik untuk Investasi, karena...

6 November 2023

Industri Baja RI Disebut sebagai Sektor yang Menarik untuk Investasi, karena...

Secara jangka panjang, ASEAN terutama Indonesia, masih menjadi wilayah yang menarik untuk investasi di industri baja.

Baca Selengkapnya

Industri Peleburan Baja Kena Sanksi Administratif DKI, Operasional Cerobong Harus Dihentikan Sementara

9 September 2023

Industri Peleburan Baja Kena Sanksi Administratif DKI, Operasional Cerobong Harus Dihentikan Sementara

Dinas Lingkungan Hidup DKI memberikan sanksi administratif kepada salah satu industri peleburan baja. Aktivitas cerobong harus dihentikan sementara.

Baca Selengkapnya

Ekspor Produk Baja Naik Pesat Menjadi 5,2 Juta Ton pada 2021

2 Desember 2022

Ekspor Produk Baja Naik Pesat Menjadi 5,2 Juta Ton pada 2021

Ekspor produk baja meningkat pesat dari 1,3 juta ton pada tahun 2017 menjadi 5,2 juta ton pada tahun 2021.

Baca Selengkapnya

Kemendag Targetkan Ekspor Besi dan Baja di Tahun Ini USD 30 Miliar

26 Juli 2022

Kemendag Targetkan Ekspor Besi dan Baja di Tahun Ini USD 30 Miliar

Kemendag menargetkan ekspor baja dan besi US$ 30 miliar pada 2022.

Baca Selengkapnya

Kerugian Negara di Kasus Krakatau Steel Ditaksir Mencapai Rp 6,9 Triliun

18 Juli 2022

Kerugian Negara di Kasus Krakatau Steel Ditaksir Mencapai Rp 6,9 Triliun

Kejaksaan Agung memulai penyidikan kasus korupsi dalam proyek pembangunan pabrik blast furnace complex di PT Krakatau Steel tahun 2011.

Baca Selengkapnya

Krakatau Steel Cetak Laba Bersih Rp 896,1 Miliar, Naik 174 Persen

1 April 2022

Krakatau Steel Cetak Laba Bersih Rp 896,1 Miliar, Naik 174 Persen

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk membukukan laba bersih Rp 896,1 miliar sepanjang 2021, mengakhiri kerugian yang dialami delapan tahun berturut-turut.

Baca Selengkapnya

2022, Kimin Tanoto Optimistis Kinerja Industri Baja Meningkat

17 Desember 2021

2022, Kimin Tanoto Optimistis Kinerja Industri Baja Meningkat

Banyak faktor turut mempengaruhi kinerja industri baja pada 2022. Mulai dari pertumbuhan ekonomi dunia hingga rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Efisiensi, Dirut Krakatau Steel Sebut Jumlah Pegawai Ideal 2.500 di Akhir 2021

25 September 2021

Efisiensi, Dirut Krakatau Steel Sebut Jumlah Pegawai Ideal 2.500 di Akhir 2021

Dirut Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan perseroan bakal terus mengurangi jumlah pegawai hingga akhirnya berjumlah 2.500 orang pada akhir 2021.

Baca Selengkapnya

Dirut Krakatau Steel: Pabrik Hot Strip Mill 2 Pangkas Biaya Operasi 25 Persen

21 September 2021

Dirut Krakatau Steel: Pabrik Hot Strip Mill 2 Pangkas Biaya Operasi 25 Persen

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengklaim pabrik Hot Strip Mill 2 mampu menghasilkan lembaran baja dengan kualitas terbaik.

Baca Selengkapnya