Armida Ditunjuk Tandatangani Kartu BLSM

Rabu, 12 Juni 2013 20:19 WIB

Jero Wacik. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta- Pemerintah berusaha mematahkan pendapat bahwa pemberian bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) bermuatan politis. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan urusan tanda tangan saja menjadi pertimbangan pemerintah agar kompensasi ini tak dicurigai kampanye terselubung.



"Kami sempat bahas kalau memang dicurigai ini politik, kalau perlu yang tanda tangan kartu untuk kompensasi semua partai politik. Itu kan jadi banyak sekali, 9 partai politik teken," kata Jero ketika ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 12 Juni 2013.

Namun menurut politikus Partai Demokrat ini, hal ini tak jadi dilakukan. Selain mempertimbangkan jumlah yang terlalu banyak, kata Jero pemerintah juga mempertimbangkan partai-partai yang berada di luar DPR. "Nanti partai politik yang tidak ada di DPR nanti kok saya tidak diajak. Gitu kan?" kata Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat ini.

Akhirnya, kartu perlindungan sosial tetap ditandatangani oleh anggota kabinet. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Armida Alisjahbana yang akhirnya mendapat 'kehormatan' menandatangani kartu tersebut. "Netral, dia bukan orang partai," kata Jero.

Komisi Sosial DPR telah menyetujui usulan anggaran program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang diajukan Kementerian Sosial sebesar Rp 12 triliun pada RAPBNP 2013. Anggaran ini terdiri dari bantuan tunai Rp 11,64 triliun untuk 15.530.897 orang, safeguarding sebesar Rp 361 miliar, untuk kebutuhan imbal jasa PT Pos dua tahap sebesar Rp 279,55 miliar, percetakan dan pengiriman lembar sosialisasi program oleh PT Pos sebesar Rp 70,46 miliar, dan untuk operasional koordinasi sebesar Rp 10,98 miliar.

"Bantuannya diberikan Rp 150.000 per bulan selama 5 bulan untuk setiap keluarga. Pembagiannya rencananya setiap 2 bulan, ini bisa untuk menahan supaya tenang," kata Jero.

Terkait waktu kenaikan harga BBM bersubsidi, Jero mengatakan hal ini masih menunggu rapat paripurna DPR. Rapat ini menurutnya dijadwalkan berlangsung Senin, 17 Juni 2013. Namun Jero belum bisa memastikan jika tanggal tersebut akan menjadi hari kenaikan harga BBM bersubsidi.



"Kalau sudah diketok di paripurna, memang secara legal sudah. Tetapi kan tetap ada proses administrasi. Dilihat saja berapa hari bisa selesai proses administrasi ini. Berdemokrasi ini harus ada sabarnya," kata Jero.

Namun Jero mengatakan pemerintah tetap menargetkan kenaikan harga BBM bersubsidi dilakukan mulai Juni 2013. Rencananya, harga bensin bersubsidi akan naik dari Rp 4.500 per liter menjadi Rp 6.500 per liter, sementara minyak solar bersubsidi akan naik dari Rp 4.500 per liter menjadi Rp 5.500 per liter.

BERNADETTE CHRISTINA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Sri Mulyani Bayar Utang Kompensasi BBM ke Pertamina Rp 132,44 Triliun

4 Januari 2024

Sri Mulyani Bayar Utang Kompensasi BBM ke Pertamina Rp 132,44 Triliun

Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani telah membayar dana kompensasi BBM selama 2023 sebesar Rp 132,44 triliun (termasuk PPN).

Baca Selengkapnya

Bansos Rp 24,17 Triliun Dinilai Terlalu Kecil, Ekonom Sebut 115 Juta Orang Rentan Belum Masuk Daftar

30 Agustus 2022

Bansos Rp 24,17 Triliun Dinilai Terlalu Kecil, Ekonom Sebut 115 Juta Orang Rentan Belum Masuk Daftar

Bhima Yudhistira menilai tambahan anggaran bantalan sosial berupa bansos Rp 24,17 triliun untuk kompensasi kenaikan harga BBM subsidi terlalu kecil.

Baca Selengkapnya

Soal Dana Kompensasi BBM, Menteri ESDM Beda dengan Wapres JK  

29 Desember 2015

Soal Dana Kompensasi BBM, Menteri ESDM Beda dengan Wapres JK  

Sudirman Said yakin aturan hukum yang melandasi pungutan tersebut selesai sebelum 5 Januari 2016.

Baca Selengkapnya

IRESS: Pemerintah Harus Segera Stabilkan Harga BBM

22 Agustus 2015

IRESS: Pemerintah Harus Segera Stabilkan Harga BBM

Indonesian Resources Studies (Iress) meminta pemerintah dan DPR untuk segera menerapkan kebijakan dana stabilisasi bahan bakar minyak

Baca Selengkapnya

Dana Kompensasi BBM di Blitar Salah Sasaran  

27 November 2014

Dana Kompensasi BBM di Blitar Salah Sasaran  

Anggota DPRD Blitar menilai pemetaan warga mampu dan kurang mampu dilakukan secara serampangan.

Baca Selengkapnya

Rp 15 M Kompensasi BBM Bangka Belitung Disalurkan

24 November 2014

Rp 15 M Kompensasi BBM Bangka Belitung Disalurkan

Kantor Pos Pangkalpinang mulai menyalurkan dana kompensasi BBM senilai total Rp 15 miliar.

Baca Selengkapnya

Kantor Pos Madiun Salurkan Kompensasi BBM Rp 26 M  

21 November 2014

Kantor Pos Madiun Salurkan Kompensasi BBM Rp 26 M  

Penyaluran PSKS pada hari pertama ini dimulai di wilayah Kota Madiun untuk 5.513 orang.

Baca Selengkapnya

Deddy Mizwar Cemaskan Penyaluran Kompensasi BBM  

20 November 2014

Deddy Mizwar Cemaskan Penyaluran Kompensasi BBM  

Deddy Mizwar mengatakan ada peluang pemerintah merevisi lagi harga BBM subsidi.

Baca Selengkapnya

PT Pos Cirebon Belum Bagikan Dana Kompensasi BBM  

19 November 2014

PT Pos Cirebon Belum Bagikan Dana Kompensasi BBM  

Dari 193 ribu penerima asal Kota dan Kabupaten Cirebon, yang terdata dari kantor pos pusat baru 10-12 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ikuti SBY untuk Kompensasi Kenaikan BBM

19 November 2014

Jokowi Ikuti SBY untuk Kompensasi Kenaikan BBM

Ini program pemerintah sehingga berkesinambungan.

Baca Selengkapnya