Dolar Tembus Rp 10.000, BI Guyur US$ 100 Juta/Hari

Selasa, 11 Juni 2013 09:39 WIB

Ilustrasi Uang dolar/Rupiah/Penukaran uang. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta-- Bank Indonesia diperkirakan menggelontorkan dolar Amerika Serikat ke pasar sekitar US$ 100-125 juta per hari. "Dolar itu untuk menahan kejatuhan rupiah akibat penguatan dolar selama beberapa pekan terakhir," ujar sumber Tempo.

Nilai tukar rupiah di pasar maya (non-deliverable forward/NDF) melemah 1,4 persen ke level 10.260 per dolar AS. Penurunan ini terparah sejak 2009. Sedangkan pada Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (JISDOR), rupiah ditutup pada level 9.810 setelah sebelumnya sempat menyentuh 9.960 per dolar AS.

Menurut sumber itu, jika tak ada intervensi dari bank sentral, rupiah diperkirakan sudah tembus di atas 10 ribu per dolar AS sejak dua pekan lalu. Dia juga mengungkapkan, penggelontoran dolar untuk menahan pelemahan rupiah menyebabkan cadangan devisa Bank Indonesia terkuras. "Bulan lalu cadangan devisa berkurang US$ 2 miliar menjadi US$ 105 miliar."

Juru bicara Bank Indonesia, Difi A. Johansyah, menolak memaparkan besaran cadangan devisa yang digunakan bank sentral untuk menstabilkan rupiah. Menurut dia, tekanan terhadap rupiah berasal dari global dan domestik. "Dari global, ada respons pasar terhadap kabar penghentian quantitative easing (kebijakan moneter untuk menstimulasi ekonomi) oleh Bank Sentral Amerika dan penguatan nilai tukar dolar," ujarnya kemarin.

Adapun dari sisi domestik, kata Difi, karena adanya permintaan dolar yang meningkat. "Untuk bayar impor dan bayar utang luar negeri." (Baca juga: Dolar Kuat, Kekayaan Keluarga Amerika Tembus Rekor)

Menteri Keuangan Muhammad Chatib Basri menyatakan pelemahan nilai tukar rupiah hanya bersifat sementara.

Adapun Direktur Currency Management, Farial Anwar, menyatakan nilai tukar rupiah akan terus melemah selama Indonesia menganut rezim devisa bebas. "Sampai kapan pun akan mengalami fluktuasi seperti ini," ujarnya kepada Tempo kemarin. Untuk itu, dia menyarankan agar pemerintah segera merevisi aturan mengenai lalu lintas devisa.

Menurut Farial, dampak dari kebijakan devisa ini, investor asing bisa masuk pasar modal seenaknya. "Jika asing keluar sewaktu-waktu, pasar bisa gonjang-ganjing."

Berbeda dengan Indonesia, Thailand dan Malaysia menerapkan kebijakan pengendalian pergerakan investor asing dengan menerapkan holding period (aturan batas waktu).

ALI NUR YASIN | MARTHA THERTINA | ANGGA SUKMA WIJAYA | MEGEL JEKSON

Berita Terkait:
Rupiah Bermain di Level 9.800

Chatib: Pelemahan Rupiah Hanya Sementara
Tol Bali Jadi Jembatan Tol Terpanjang di Indonesia
Emas Antam Melorot Rp 9.000 per Gram

Berita terkait

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

2 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

2 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

4 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

4 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

4 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

5 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

1 Desember 2023

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

Ari Dwipayana menyebut semua pihak termasuk Presiden Jokowi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan fungsinya dengan baik.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

27 Oktober 2023

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika bisa menguntungkan para eksportir.

Baca Selengkapnya

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

26 Oktober 2023

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

Presiden Jokowi dikabarkan kembali akan reshuffle kabinet pada pekan depan. Siapa saja yang bakal diganti?

Baca Selengkapnya

Ditutup Melemah, Rupiah di Level Rp 15.519 Per Dolar AS karena Sentimen Inflasi AS

14 November 2022

Ditutup Melemah, Rupiah di Level Rp 15.519 Per Dolar AS karena Sentimen Inflasi AS

Rupiah ditutup melemah 24 poin ke level Rp 15.519

Baca Selengkapnya