Agen Pemegang Merek Bidik Program LCGC dan LCE

Reporter

Senin, 10 Juni 2013 17:15 WIB

Mobil pintar Hybrid ramah lingkungan "Suryawangsa Semeru 3.5" saat peluncuran di pendopo Kabupaten Malang, Malang, Jawa timur, (2-11). TEMPO/STR/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Selain Daihatsu dan Toyota, beberapa agen pemegang merek (APM) menyatakan komitmennya terhadap program Low Cost Green Car (LCGC). "Kami berkomitmen untuk ikut serta dalam program ini," kata Direktur Pengadaan dan Hubungan Pemerintah PT Honda Prospect Motor, Benawati Abas, Senin, 10 Juni 2013.

Namun, kata dia, realisasi pengembangan proyek LCGC belum ditentukan. Sebab, pabrik baru Honda di Karawang baru akan selesai September mendatang. "Proses produksi akan dilakukan di pabrik Karawang," katanya.

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Jaringan Pemasaran PT Suzuki Indomobil Sales, Endro Nugroho, juga mengatakan perseroan tengah mempersiapkan program LCGC. "Lagi kami siapkan, kami berharap tahun ini sudah bisa realisasi," katanya.

Menurut Sekretaris Gabungan Industri Kendaraan Bermotor, Eddy Sumedi, tiga produsen asal Jepang berminat mengembangan program LCGC. Mereka adalah Mitsubishi, Suzuki, dan Honda. "Mereka masih mengobservasi bagaimana teknologinya agar pengembangan mesinnya bisa enak. Ada juga tengah menyelesaikan pembangunan pabrik," katanya.

Sementara pabrikan Jepang membidik program LCGC, pabrikan Eropa justru membidik pengembangan bisnis melalui program Low Cost Emission (LCE). Baik LCGC dan LCE termaktub dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2013 Tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang baru dikeluarkan akhir Mei lalu.

"BMW dan Mercedez Benz menyampaikan komitmennya untuk ikut dalam program LCE melalui mobil kelas premium," kata Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi. Menurut Budi, pabrikan Eropa tertarik berinvestasi di LCE, sementara pabrikan Jepang menyasar LCGC. "Kalau Amerika commit untuk investasi di LCE dan LCGG," katanya. Dia yakin setidaknya 10 APM ikut serta dalam program ini.

Program LCGC dapat menghapus pajak 0 persen dari harga jual untuk mobil dengan konsumsi bahan bakar minyak paling sedikit 20 kilometer per liter atau bahan bakar lain yang setara dengan itu. Sementara Program LCE adalah pemberian insentif bagi pengembangan kendaraan bermotor dengan konsumsi BBM mulai dari 20-28 kilometer per liter serta konsumsi bahan bakar di atas 28 kilometer per liter.

ANANDA TERESIA

Terhangat:
Priyo Budi Santoso | Rusuh KJRI Jeddah | Taufiq Kiemas

Baca juga:

Jangan Minum Air Es

Waspada Minum Saat Berolahraga

Begini Sejarah Tumor pada Manusia

Kisah Anak-anak Survivor Kanker

Berita terkait

Pabrik Daihatsu di Jepang Kembali Beroperasi 12 Februari 2024

31 Januari 2024

Pabrik Daihatsu di Jepang Kembali Beroperasi 12 Februari 2024

Toyota Probox dan Mazda Familia menjadi model pertama yang akan diproduksi di pabrik Daihatsu di Oyamazaki, Kyoto, Jepang.

Baca Selengkapnya

Toyota Targetkan Produksi 10,3 Juta Mobil di Tahun Ini

20 Januari 2024

Toyota Targetkan Produksi 10,3 Juta Mobil di Tahun Ini

Toyota menargetkan produksi mobil sebanyak 10,3 juta unit di tahun ini, dan akan menjadi rekor bagi pabrikan Jepang tersebut.

Baca Selengkapnya

Toyota Disebut Targetkan Produksi 10,3 Juta Kendaraan Secara Global pada 2024

16 Januari 2024

Toyota Disebut Targetkan Produksi 10,3 Juta Kendaraan Secara Global pada 2024

Toyota disebut akan memproduksi sebanyak 3,4 juta kendaraan di Jepang dan 6,9 juta kendaraan di luar Jepang.

Baca Selengkapnya

VinFast Siapkan Rp 18,7 Triliun untuk Produksi Mobil Listrik di Indonesia

13 Januari 2024

VinFast Siapkan Rp 18,7 Triliun untuk Produksi Mobil Listrik di Indonesia

VinFast telah menyiapkan dana sebesar 1,2 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 18,7 triliun untuk memproduksi mobil listrik di Indonesia

Baca Selengkapnya

Penjualan Global Volvo 2023 Naik 15 Persen

9 Januari 2024

Penjualan Global Volvo 2023 Naik 15 Persen

Volvo Cars mencatatkan penjualan global sebanyak 708.716 unit sepanjang 2023. Angka ini naik 15 persen dibanding tahun sbeelumnya.

Baca Selengkapnya

Pabrik Toyota di Jepang akan Berproduksi Kembali setelah Pemasok Terdampak Gempa

7 Januari 2024

Pabrik Toyota di Jepang akan Berproduksi Kembali setelah Pemasok Terdampak Gempa

Toyota akan memaksimalkan stok suku cadang dari pemasok di luar daerah yang terdampak gempa besar di semenanjung Noto, Tokyo.

Baca Selengkapnya

Mazda Berencana Rakit Lebih dari 1 Mobil di Indonesia, Model Apa?

8 November 2023

Mazda Berencana Rakit Lebih dari 1 Mobil di Indonesia, Model Apa?

PT Eurokars Motors Indonesia (EMI) selaku pemegang merek Mazda di Indonesia berencana merakit lebih dari satu mobil di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Neta Rakit Mobil Listrik di Indonesia Mulai Tahun Depan

24 Oktober 2023

Neta Rakit Mobil Listrik di Indonesia Mulai Tahun Depan

PT Neta Auto Indonesia akan menggandeng PT Handal Indonesia Motor untuk melakukan perakitan secara lokal.

Baca Selengkapnya

Pabrik Chery di Cina Mampu Produksi 300 Ribu Unit Kendaraan per Tahun

18 Oktober 2023

Pabrik Chery di Cina Mampu Produksi 300 Ribu Unit Kendaraan per Tahun

Pabrik raksasa milik Chery ini memiliki kapasitas produksi 60 mobil per jam atau satu menit untuk satu mobil lengkap.

Baca Selengkapnya

Setiap 3 Menit, 1 Unit Mobil Lahir dari Pabrik Hyundai di Cikarang

4 Oktober 2023

Setiap 3 Menit, 1 Unit Mobil Lahir dari Pabrik Hyundai di Cikarang

Fasilitas produksi PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) mampu memproduksi satu unit mobil setiap tiga menit sekali.

Baca Selengkapnya